MASTEL: Transformasi Digital di Sektor Layanan Publik Perlu Kecepatan Data
Ekonomi digital Indonesia tahun 2020-2021 tumbuh sebesar 49 persen dan diperkirakan akan menjadi 146 miliar USD di tahun 2025.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Sarwoto Atmosutarno mengatakan, transformasi digital di sektor layanan publik saat ini sangat krusial khususnya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Menteri Keuangan menyampaikan, ekonomi digital Indonesia tahun 2020-2021 tumbuh sebesar 49 persen. Kurang lebih dari 47 miliar USD menjadi 70 miliar USD, dan diperkirakan akan menjadi 146 miliar USD di tahun 2025.
"Ini hitungan core daripada aktivitas digital economy yang menyumbang kurang lebih 5 % dari PDB. Ini termasuk tertinggi di ASEAN. Oleh karena itu, peran layanan pemerintah sangat jelas dan krusial,” kata Sarwoto dalam keterangan tertulis, Kamis (16/6/2022).
Untuk memaksimalkan pelaksanaan transformasi digital, kesiapan infrastruktur digital dan kecepatan data sangat berpengaruh.
Dia mendorong Kominfo harus berusaha melakukan pemerataan dari infrastruktur, terutama infrastruktur jaringan, supaya koneksi dari 17 ribu pulau di Indonesia ini dapat berangsur membaik.
Baca juga: Program Hub.id Accelerator 2022 Fasilitasi Pengembangan Startup Digital Mulai dari Fase Seeds
Hendi Satrio selaku Public Sector Lead Intel Indonesia Corporation menilai sejauh ini pemerintah sudah cukup baik dalam melaksanakan program-program yang mendukung percepatan transformasi digital, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur data berupa fiber optic.
"Ada pula proyek Palapa Ring Paket Tengah, Paket Barat, dan Paket Timur, yang sudah berjalan dan dapat digunakan dengan baik pada saat ini," kata Hendi.
Baca juga: Perusahaan Keamanan Aplikasi F5 Ungkap Hasil Perubahan Layanan Digital di Indonesia
Sementara mengenai isu kecepatan data, sebagai perwakilan sektor privat, Intel telah banyak berdiskusi dengan pihak-pihak operator telekomunikasi untuk mencari solusi agar dapat menyediakan layanan yang cepat, terlebih saat ini Indonesia mulai beralih ke 5G.
“Jadi salah satu solusi yang Intel siapkan adalah Open Run yang menggunakan teknologi 5G dan bisa berjalan di hampir semua platform, jadi bisa diintegrasikan dengan platform interkoneksi yang lainnya,” terang Hendi.
Baca juga: Asosiasi E-Commerce Keluhkan Bea Meterai Rp 10 Ribu: Menghambat Digitalisasi
Selain itu, Intel juga bekerja sama dengan AWS dalam menyediakan solusi, baik berbasis cloud services atau aplikasi lainnya, untuk mendukung transformasi digital yang telah dilakukan oleh pemerintah.
Intel juga terlibat diskusi intens dengan Kominfo melalui dirjen APTIKA dan memberikan berbagai solusi mengenai bagaimana optimisasi workload yang dibutuhkan tergantung dari use case dari tiap kementerian yang berbeda-beda.
Toerangga Putra, President Director PT Adhouse Clarion Events (PT ACE) mengatakan, kepemimpinan digital mengacu pada peran pemimpin kelembagaan atau organisasi yang diharapkan memiliki komitmen dalam mengimplementasi transformasi digital.
Pemimpin yang cakap akan memaksa para stafnya untuk keluar dari zona nyaman yang menghambat transformasi digital itu sendiri.
Faktanya, masih banyak sumber daya manusia (SDM) dalam lembaga pemerintahan dan kementerian ini yang masih belum terbiasa akan perubahan yang diciptakan dari transformasi digital tersebut.
"Ini yang mendorong kami menggelar Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX) di di JCC, Senayan pada 3-4 Agustus mendatang yang akan membantu sektor pemerintahan maupun swasta untuk tidak hanya sukses bertransformasi bisnis dan data, tetapi juga sukses dalam bertransformasi Sumber Daya Manusia," kata Toerangga.
DTI-CX menyediakan pameran, konferensi, dan seminar mengenai solusi teknologi yang dapat mendukung perjalanan transformasi digital Anda.
"Selain itu, tersedia pula ruang networking antara pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan teknologi sehingga komunikasi yang terjalin sifatnya dua arah. Perihal tantangan, peluang, dan solusi mengenai transformasi digital dapat ditemukan di sana,” jelas Toerangga.
Toerangga juga menjelaskan, DTI-CX tidak hanya akan menghadirkan perusahaan-perusahaan solusi teknologi di bidang cloud & data management, enterprise solutions, cyber-security, system integrators, atau Artificial Intelligence (AI) saja, tetapi juga solusi teknologi di bidang talent & training.
DTI-CX menargetkan lebih dari 3,000 peserta konferensi, seminar dan pengunjung pameran akan hadir pada acara ini.
Mohammad Ghozie Indra Dalel, Country Manager AWS Indonesia mengatakan, integrasi dan keamanan data dari segi yang lebih teknis, terdapat tantangan dalam hal proses integrasi data.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kolaborasi, infrastruktur dan teknologi yang memadai, serta inovasi yang berkelanjutan serta terdapat pula kebutuhan berupa API management serta aplikasi untuk menjaga keamanan data.
AWS sendiri telah mempunyai data center yang ready dipergunakan, cloud computing yang reliable, scalable (dibutuhkan secara on demand). Termasuk juga service dari sisi machine learning, AI, big data, IOT dan lainnya.