Suku Bunga The Fed Naik, CORE: BI Harus Naikkan Suku Bunga Acuan
Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) telah resmi manaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,75 persen
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) telah resmi manaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,75 persen, sehingga menjadi di kisaran 1,5 persen dan 1,75 persen.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, kenaikan suku bunga The Fed yang begitu tinggi akan membuat spread yield surat-surat berharga akan menyempit dan berpotensi mendorong keluarnya modal asing.
"Kalau Bank Indonesia (BI) tidak segera menaikkan suku bunga acuan, saya perkirakan modal asing akan keluar, walaupun tidak besar karena porsi modal asing di dalam negeri memang sudah menurun," ujar Piter saat dihubungi, Kamis (16/6/2022).
Baca juga: Suku Bunga The Fed Naik, Anggota Komisi XI DPR Minta Bank Indonesia Tak Usah Latah
Menurut Piter, keluarnya modal asing, tidak adanya aliran modal asing yang masuk, jelas akan menekan nilai tukar rupiah. Praktis, rupiah bisa melemah.
"Indeks harga saham pasti akan terkoreksi, harga SUN akan turun, pembiayaan fiskal akan sulit," kata Piter.
Piter mengatakan yang harus dilakukan oleh BI adalah segera melakukan penyesuaian suku bunga acuan.
Baca juga: The Fed Bergoyang, Investor Senang
"Menaikkan BI7DRR (BI-7 Day Reverse Repo Rate) setidaknya 25 atau bahkan 50 bps," tutur Piter.