Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalangan anak muda dinyakini dapat menjadi kekuatan hebat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi maupun sosial yang berkelanjutan.

Co-Chair Y20 Indonesia 2022 Nurul Hidayatul Ummah, ketidaksetaraan mempengaruhi semua segmen masyarakat dan merugikan kelompok rentan, yang sering kali merupakan anak muda.

"Populasi anak muda di dunia kini mencapai 1,8 miliar. Ini yang terbesar dalam sejarah," kata Nurul saat membuka Pra-KTT Ke-4 Y20 yang ditulis Senin (20/6/2022).

Baca juga: Presiden Jokowi: Invasi Rusia ke Ukraina Antarkan Ekonomi Indonesia ke Posisi Berbahaya

Menurutnya, investasi sumber daya manusia (SDM) yang tidak memadai dan meningkatnya intoleransi di masyarakat menjadi beberapa tantangan terbesar yang dihadapi generasi muda saat ini.

"Anak muda sebenarnya bisa menjadi kekuatan hebat untuk mendorong pembangunan, serta transformasi sosial dan ekonomi jika mereka diberikan keterampilan, pengetahuan, dan peluang yang mereka butuhkan untuk berkembang," ucap Nurul. 

Co-Chair Education Working Group G20 2022 dan Dirjen GTK Kemendikbudristek Iwan Syahril mendorong setiap provinsi perlu memiliki satu universitas keguruan dengan program studi pendidikan anak berkebutuhan khusus yang baik.

Baca juga: Lestarikan Produk Ekonomi Kreatif, Sandiaga Beri Pelatihan Bagi Pelaku UMKM di Tasikmalaya

“Kita harus percaya sepenuh hati bahwa dalam pendidikan, setiap anak, termasuk yangberkebutuhan khusus, telah dan dapat mencapai ekspektasi setinggi-tingginya. Ini adalah keyakinan mendasar dalam pendidikan yang baik,” papar Iwan.