Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Bank terbesar Rusia, Sberbank, dikabarkan telah merilis sebuah platform khusus untuk mempermudah masyarakat Rusia melakukan transaksi internasional dengan mata uang digital.

Platform ini diluncurkan Sberbank setelah beberapa bulan terakhir Moscow dijatuhi sanksi ekonomi oleh jaringan SWIFT, hingga membuat aktivitas ekspor dan impor Rusia terganggu.

Sanksi ekonomi ini dapat memicu terjadinya kelangkaan minyak mentah di pasar global, mengingat Rusia merupakan eksportir minyak mentah terbesar di dunia.

Dengan menggunakan platform aset keuangan digital (DFA) yang dibangun dengan teknologi blockchain. Nantinya masyarakat Rusia dapat melangsungkan kegiatan transaksi internasional hanya dengan menggunakan uang digital.

“Kami mengamati perkembangan teknologi baru, termasuk mempelajari teknologi blockchain berkembang, Saat ini, ada banyak proyek yang menggunakannya, dan di Sberbank, tentu saja juga mulai melirik teknologi baru ini” ujar Anatoly Popov, wakil ketua Dewan Manajemen Sberbank, Melansir dari News Bitcoin.

Sebelum mulai dilegalkan, platform aset digital buatan Sberbank telah lebih dulu mengikuti serangkaian tes sejak Maret 2022 lalu.

Baca juga: Bank Sentral Rusia Mengeluarkan Lisensi Aset Digital ke Sberbank

Setelah uji coba ini berhasil, transaksi digital dengan DFA bisa beroperasi penuh pada musim gugur, tepatnya pada bulan September 2022 mendatang.

Baca juga: Inggris Membekukan Aset Sberbank dalam Putaran Baru Sanksi Rusia

Dengan hadirnya platform ini, Sberbank juga akan mengizinkan perusahaan Rusia untuk menarik investasi asing.

Meski begitu pemerintah berharap agar semua kegiatan dan aktivitas di platform DFA dapat berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku di Federasi Rusia.