TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2022 akan tumbuh sebesar Rp 5,2 persen.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, pertumbuhan ekonomi di periode tersebut paling besar didorong oleh konsumsi rumah tangga.

Hal ini disebabkan adanya kebijakan pelonggaran mudik Lebaran 2022 yang mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga di kuartal II-2022.

“Di sisi lain, adanya pemberian THR dan bantuan sosial reguler semakin mengoptimalkan konsumsi rumah tangga di kuartal II-2022,” tutur Susi kepada Kontan.co.id, Kamis (23/6/2022).

Susi mengatakan, jika dilihat dari leading indikator sektor riil, prospek ekonomi pada kuartal II 2022 terindikasi masih terus meningkat. Indeks Keyakinan Konsumen masih berada pada level optimis bahkan mengalami tren peningkatan pada bulan April dan Mei 2022.

Hal tersebut juga tercermin pada penjualan kendaraan bermotor yang terus mengalami perbaikan sepanjang bulan April hingga Mei 2022.

Di sisi lain, PMI Manufaktur juga masih berada pada level ekspansi pada dua bulan terakhir (April 51,9 dan Mei 50,8), yang menunjukkan para pengusaha masih dalam tahap ekspansi.

Sehingga, berdasarkan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dan diperkuat dengan indikator terkini tersebut.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Membaik Dibandingkan Awal Pandemi

Konsumsi Rumah tangga pada kuartal II-2022 akan tumbuh sebesar 4,92 persen yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun sebelumnya yang sebesar 2,02 % yoy.

“Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022 diproyeksikan tumbuh sebesar 5,02 % yoy. Angka tersebut masih sesuai dengan Bloomberg Composite median Index untuk pertumbuhan kuartal II 2022 Indonesia yaitu 5,0 % ,” imbuhnya.

Baca juga: Bank Indonesia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi di 2022 Capai 5,3 Persen

Dihubungi secara terpisah, Analis makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz justru memproyeksikan ekonomi Indonesia di kuartal II-2022 akan tumbuh 5,7 persen.

Menurutnya kontribusi terbesar pendorong ekonomi di periode ini adalah konsumsi domestik dan juga investasi.

“Sejauh ini kami melihat ekonomi kuartal II-2022 bisa tumbuh solid di 5,7 % ditopang utamanya oleh konsumsi domestik dan investasi,” jelasnya.

Faktor pendorong lainnya adalah aktivitas Lebaran tahun ini yang cukup kuat jika kita lihat dari indikator-indikator permintaan domestik.

Faiz menilai, kenaikan harga-harga pangan yang terjadi saat ini masih dalam batas aman dan masih di bawah target inflasi Bank Indonesia. Menurutnya, jika inflasi tidak melonjak ke level 6-7 persen pemulihan ekonomi tidak akan terganggu.

Laporan Reporter: Siti Masitoh | Sumber: Kontan