Dirut BPJS Kesehatan Berharap Tak Ada Kenaikan Iuran Hingga 2024
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengharapkan tidak adanya kenaikan iuran peserta hingga 2024.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengharapkan tidak adanya kenaikan iuran peserta hingga 2024.
"Kalau ada kenaikan iuran kan ada yang beredar, sekarang kan untuk kelas 3 bayarnya Rp 35 ribu, Rp 7 ribu ada subsidi," ujar Ali di kantornya, Selasa (5/7/2022).
Menurutnya, tidak dinaikkan iuran peserta saja pada saat ini masih banyak masyarakat melakukan tunggakan, apalagi dilakukan penyesuaian harga kembali.
Baca juga: Hingga Akhir 2021, Aset Bersih BPJS Kesehatan Mencapai Rp 38,7 Triliun
"Masih ada yang menungguku tapi saya lupa angkanya, hitungannya jutaan orang. Bayangkan kalau dua kali lipat, akan menunggak lebih banyak," paparnya.
Diketahui, kelompok peserta sektor informal yang tidak memiliki penghasilan dikelompokkan sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP).
Untuk jenis kepesertaan ini, peserta dapat memilih besaran iuran BPJS sesuai yang diinginkan, di antaranya kelas 1 sebesar Rp 150.000 per orang per bulan, kelas 2 sebesar Rp 100.000 per orang per bulan, kelas 3 sebesar Rp 35.000 per orang per bulan.