Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Senin Sore Rupiah Menguat, Kini di Level Rp 14.969

Melansir Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, tercatat nilai tukar Rupiah di level Rp 14.969 per dolar AS.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Senin Sore Rupiah Menguat, Kini di Level Rp 14.969
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (14/10/2021). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (11/7/2022) sore ditutup menguat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (11/7/2022) sore ditutup menguat.

Melansir Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, tercatat nilai tukar Rupiah di level Rp 14.969 per dolar AS.

Pada hari akhir pekan lalu (8/7) nilai tukar Rupiah ditutup Rp14.981.

Baca juga: Volatilitas Rupiah Sedang Tinggi, Analis Soroti Transaksi Bilateral dengan Mata Uang Lokal

Pengamat Pasar Keuangan sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa Rupiah diprediksi bakal kembali melemah pada esok hari (12/7/2022).

Menurut analisanya, mata uang Garuda berpotensi melemah di kisaran Rp14.960 hingga Rp14.990.

“Pada penutupan sore ini, mata uang rupiah kembali menguat. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan  dibuka  berfluktuatif namun  ditutup melemah di rentang   Rp14.960 - Rp14.990,” ucap Ibrahim, Senin (11/7/2022).

BERITA REKOMENDASI

Dirinya melihat perkembangan nilai tukar dolar AS dipengaruhi berbagai faktor eksternal.

Menurutnya, dolar menguat terhadap mata uang lainnya pada Senin, penyebabnya adalah kekhawatiran pertumbuhan global membantu safe-haven dolar naik lebih luas.

Sedangkan patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun stabil di dekat level tertinggi lebih dari satu minggu sesi sebelumnya.

Perkembangan nilai tukar mata uang dolar juga terpengaruhi oleh China, tepatnya Shanghai melaporkan kasus pertama dari sub-varian BA.5 omicron yang sangat menular pada hari Minggu dan memperingatkan risiko sangat tinggi, memicu kekhawatiran akan lebih banyak penguncian.

Baca juga: Senin Pagi, Rupiah Mulai Bergerak Menguat, Analis: Masih Dibayangi Kenaikan Suku Bunga The Fed

Beijing juga telah berjanji untuk menopang perekonomian.


“Kemudian juga terpengaruhi kekhawatiran akan inflasi yang tinggi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi terus membebani pasar,” papar Ibrahim.

“Tingkat pengangguran AS tetap di 3,6 persen yang meredakan beberapa kekhawatiran resesi, meningkatkan ekspektasi pengetatan moneter lebih lanjut,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas