Nilai Ekspor Lada Hitam Indonesia Tembus 17 Juta Dolar AS
Ekspor komoditas lada hitam yang ditumbuk maupun tidak ditumbuk pada kuartal I 2022 mencapai 17 juta dolar AS atau naik 44,05 persen
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekspor komoditas lada hitam yang ditumbuk maupun tidak ditumbuk pada kuartal I 2022 mencapai 17 juta dolar AS, naik 44,05 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 11,80 juta dolar AS.
Untuk komoditas lada hitam tidak ditumbuk meningkat sebesar 40,47 persen mencapai 15,64 juta dolar AS, dan lada hitam ditumbuk naik 103,78 persen menjadi 1,36 juta dolar AS.
Kepala Divisi Indonesia Eximbank (IEB) Institute LPEI, Rini Satriani menjelaskan, permintaan yang meningkat untuk produk rempah termasuk lada hitam disebabkan mulai pulihnya ekonomi dunia seiring meredanya pandemi Covid-19.
Baca juga: LPEI dan Kementerian Perindustrian Sinergi Genjot Ekspor Lada Hitam
"Selain itu, daya saing lada hitam Indonesia yang terbilang baik di pasar global menjadi competitive advantage bagi Indonesia dalam melakukan ekspor, serta didukung pula oleh utilisasi produk lada hitam pada industri makanan dan minuman," kata Rini dalam keterangannya, Selasa (12/7/2022).
Ia menyebut, lada hitam merupakan salah satu komoditi dari sektor perkebunan yang memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Sebagai komoditi ekspor, lada hitam memiliki andil dalam menghasilkan devisa negara, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menyediakan kesempatan kerja bagi para petaninya," tuturnya.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan turut serta dalam mendukung peningkatan ekspor lada hitam melalui serangkaian program jasa konsultasi, di antaranya dengan diresmikannya Program Desa Devisa Lada Hitam.
Baca juga: Jokowi Bagikan Bantuan Modal 1,2 Juta di Pasar Kebun Lada Kota Binjai
Berdasarkan data sebaran eksportir lada hitam Indonesia pada 2020, Provinsi Lampung merupakan kontributor ekspor lada hitam terbesar di Indonesia dengan estimasi 58,33 persen dari total nilai ekspor lada hitam Indonesia.
Oleh karena itu LPEI melihat potensi Provinsi Lampung merupakan wilayah yang potensial bagi peningkatan kapasitas eksportir melalui program Desa Devisa Klaster Lada Hitam yang saat ini tengah dilaksanakan bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin).