Dihajar Crypto Winter, Para Bandar Kripto Ini Gulung Tikar Susul Kebangrutan Voyager
Fenomena crypto winter atau jatuhnya harga mata uang kripto secara drastis dan berkepanjangan telah memicu terjadinya krisis likuiditas.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Setelah dinyatakan gulung tikar dan mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan Singapura, Vault dikabarkan tengah menjalin negosiasi agar perusahaan bisa diakuisisi oleh Nexo, platform pinjaman berbasis blockchain.
5. BlockFi
Bandar perdagangan aset kripto, BlockFi mengakui kebangrutannya pada awal Juli lalu. Mengutip dari Financial Times runtuhnya kejayaan BlockFi terjadi setelah perusahaan ini kesulitan keuangan imbas dari 3AC yang gagal membayarkan margin call pada BlockFi.
Sebelum BlockFi bangkrut pihaknya telah lebih dulu melakukan pemangkasan karyawan guna mengurangi pengeluaran perusahaan.
Namun cara tersebut ternyata tak cukup mampu membuat keuangan BlockFi stabil, justru setelah aksi PHK tersebut para investor mulai ramai meninggalkan saham BlockFi, hingga harga sahamnya anjlok di level 67 dolar AS.
Hal inilah yang membuat BlockFi hancur, meski tengah berada diambang kebangkrutan, namun perusahaan kripto FTX berniat untuk menyelamatkan BlockFi dengan cara memberikan fasilitas kredit senilai 250 juta dolar AS. Dana tersebut diberikan FTX agar kembali menavigasi pasar kripto.