Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BI Percepat Transformasi Ekonomi Digital Lewat FEKDI 2022

Bank Indonesia dan Kantor Menko Perekonomian menyelenggarakan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in BI Percepat Transformasi Ekonomi Digital Lewat FEKDI 2022
dok.
Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mendorong percepatan transformasi ekonomi digital.

FEKDI 2022 mengangkat tema Advancing Digital Economy dan Finance: Synergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery diselenggarakan secara hybrid sebagai bagian dari acara G20 Finance Track: Finance and Central Bank Deputies (FCBD) dan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG).

"Sinergi dan inovasi inklusif diperlukan untuk memajukan bangsa agar dapat bersaing secara global," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melalui keterangannya, Rabu (20/7/2022).

Sedangkan, Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menyampaikan, OVO berupaya untuk berkontribusi terhadap transformasi digital di Indonesia, baik melalui kolaborasi dengan mitra swasta maupun pemerintah.

"Diantaranya, OVO berkolaborasi dengan BenihBaik untuk berdonasi melalui EDC paperless yang dimiliki OVO dalam program: Zero Paper One Million Trees Donate via QRIS," katanya.

Baca juga: Bank Indonesia Percepat Kesiapan Penerbitan Rupiah Digital

Selain itu, menggandeng PlasticPay menghadirkan vending machine dalam mengurangi sampah plastik, peluncuran Drive-Thru Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP) untuk pembayaran pajak daerah dan layanan publik pertama di Indonesia yang berlokasi di Solo.

Baca juga: IMF Bilang Mata Uang Digital Tak Menguntungkan, Masa Sih?

Berita Rekomendasi

"Dan juga kolaborasi dengan Bareksa dengan meluncurkan OVO integrasi pertama antara e-money dan e-investment di Indonesia," ucap Karaniya.

Saat ini, lanjut dia, OVO juga sedang mengurus izin Lembaga Persepsi Lainnya (LPL) dengan Kementerian Keuangan yang diharapkan kedepannya dapat menyediakan layanan pembayaran Obligasi Ritel (SBN) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Baca juga: PayPal Luncurkan Fitur Transfer Mata Uang Digital ke Dompet Eksternal

"Sehingga dapat dilakukan melalui aplikasi OVO untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan serta percepatan dan pemulihan ekonomi," tutur Karaniya.

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas