RMK Energy Bidik Pendapatan Rp 2,48 Triliun Tahun Ini
PT RMK Energy Tbk (RMKE) membidik pendapatan usaha sepanjang tahun ini sebesar Rp 2,48 triliun, naik dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,87 triliun.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten penyedia logistik PT RMK Energy Tbk (RMKE) membidik pendapatan usaha sepanjang tahun ini sebesar Rp 2,48 triliun, naik dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,87 triliun.
"Pendapatan di 2022 kami proyeksikan Rp2,476 triliun, didasarkan dari kerja sama baru yang kami dapatkan dengan tambang-tambang di sekitar stasiun yang kami bangun. Ada juga peningkatan volume penjualan baru bara," kata Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra secara virtual, Rabu (20/7/2022).
Menurutnya, perseroan menargetkan pelabuhan terminal khusus batu bara yang dikelola perseroan akan mampu mengapalkan minimal 25 juta ton per tahun dengan pertimbangan jumlah trafik di sungai per hari, dan juga kapasitas yang masih dapat dibangun di pelabuhan.
Perseroan menyeimbangkan stasiun pembongkaran kereta api dengan kapasitas minimal 17 juta ton dan dapat ditingkatkan lagi.
Baca juga: Bank Besar Terus Kurangi Pendanaan Batu Bara, Pemerintah Disarankan Evaluasi Perjanjian Karya
Ia menyebut, perseroan juga menargetkan membangun stasiun muat khusus batu bara di hulu lokasi pertambangan batu bara untuk meningkatkan jumlah batu bara yang dapat dimuat.
"Perseroan juga ingin mengembangkan sayap usaha ke jasa penunjang industri batu bara seperti kontektor, hauling, kontraktor tambang atau jasa lainnya dan menargetkan untuk mengakuisisi atau bekerja sama dengan tambang-tambang potensial," tuturnya.
Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal untuk pengembangan bisnis adalah RP174 miliar, di mana kuartal I 2022 telah terserap Rp18 miliar.
"Rp13 miliar untuk mesin dan peralatan dan Rp5 miliar untuk mengerjakan aset dalam penyelesaian," ujar Vincent.
Baca juga: Ini Manfaat Positif yang Akan Didapat Perusahaan Batu Bara Jika Serius Terapkan ESG
Untuk mencapai target tersebut, perseroan menjalankan sejumlah strategi pengembangan usaha yang meliputi peningkatan kapasitas layanan.
Perseroan melakukan upgrade Conveyor Line 2 agar dapat meningkatkan kapasitas pengapalan batu bara di pelabuhan sampai dengan 25 juta ton per tahun.
Upgrade tersebut juga akan meningkatkan pengapalan hingga 150 persen dan efisiensi dalam penumpukan batu bara ke dalam stockpillers.
Perseroan juga memaksimalkan potensi aset, di antaranya meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan kegiatan usaha terintegrasi, meningkatkan kualitas, tata kelola, membangun profil produk jangka panjang yang berkelanjutan.