The Fed Ketatkan Moneter, China dan Jepang Ramai-ramai Lepas Obligasi Pemerintah AS
China dan Jepang mulai mengurangi kepemilikan mereka atas US treasuries yang diterbitkan Pemerintah AS karena pengetatan moneter oleh The Fed.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – China dan Jepang telah mulai mengurangi kepemilikan mereka atas US treasuries yakni surat-surat berharga seperti obligasi yang diterbitkan Pemerintah Amerika Serikat seperti obligasi untuk merespon kebijakan Federal Reserve yang memperketat kebijakan moneternya.
Menurut Departemen Keuangan AS, aksi jual ini mulai dilakukan China dan Jepang setelah The Fed menaikkan suku bunga acuannya pada beberapa bulan lalu.
Langkah The Fed tersebut dikhawatirkan dapat mengurangi nilai jual surat-surat obligasi AS yang selama ini mereka pegang.
Menurut pantauan Reuters, sejak The Fed memperketat kebijakan moneternya, China diketahui telah mengurangi jumlah kepemilikan surat obligasi Amerika menjadi 980,8 miliar dolar AS pada Mei lalu, angka ini menjadi yang terendah sejak Mei 2010.
Aksi jual yang dilakukan China sebenarnya sudah mulai terlihat sejak bulan April, dimana saat itu kepemilikan surat utang berada di kisaran 1,003 triliun dolar AS.
Baca juga: The Fed Beri Sinyal Naikkan Suku Bunga 75 Basis Poin pada Akhir Juli
Namun karena The Fed terus mengetatkan kebijakannya untuk mengekang inflasi di Amerika membuat China terus mengurangi kepemilikan treasury AS.
Penurunan serupa juga terlihat pada Jepang, dimana negara sakura ini diketahui telah memangkas kepemilikan treasury AS hingga jumlahnya turun menjadi 1,212 triliun dolar AS per Mei, dari yang sebelumnya berjumlah 1,218 triliun dolar AS.
Baca juga: Harga Minyak Ambles 4 Dolar AS, Pasar Antisipasi Naiknya Lagi Suku Bunga The Fed
Imbas dari penjualan massal yang dilakukan China dan Jepang membuat imbal hasil treasury AS turun sekitar 2,996 per
Baca juga: The Fed Diprediksi Kembali Kerek Suku Bunga, Pasar Saham Berpotensi Terkoreksi
sen menjadi 7.421 triliun dolar AS di sepanjang Mei lalu.
"Ini adalah bulan penjualan lagi oleh investor asing. Tapi sepertinya penjualan mulai melambat karena pada bulan Mei, pergerakan suku bunga yang lebih tinggi sedikit memudar," kata Gennadiy Goldberg, ahli strategi suku bunga senior di TD Securities di New York.
Diperkirakan tren jual ini akan terus dilakukan China dan Jepang, mengingat baru – baru ini The Fed akan kembali menaikan suku bunga acuannya sebesar 75 bps pada akhir Juli mendatang.
Selain kepemilikan surat obligasi asing saja yang anjlok, departemen keuangan AS menyebut bahwa beberapa aset AS lainnya seperti surat ekuitas di bulan Mei terpantau lesu selama lima bulan berturut-turut hingga nilainya berada di level 9,15 miliar dolar AS, sementara untuk ekuitas AS bulan April berada di 7,04 miliar dolar AS.
Obligasi korporasi AS juga membukukan penurunan dengan arus masuk pada bulan Mei sebesar,46 miliar dolar AS, terpaut jauh apabila dibandingkan arus masuk pada bulan sebelumnya yang dipatok 22,5 miliar dolar AS.
Imbas dari kebijakan The Fed juga telah membuat investor AS mengurangi kepemilikan mereka atas sekuritas asing jangka panjang, dengan penjualan bersih 22,8 miliar dolar AS di bulan Mei, turun jauh dari penjualan bulan April yang mencapai 36,7 miliar dolar AS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.