Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bamsoet: Pandemi dan Perang Tak Jelas Akhirnya, Ketidakpastian Global Berlanjut Hingga Tahun Depan

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu memprediksi ketidakpastian global akan berlanjut hingga tahun depan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bamsoet: Pandemi dan Perang Tak Jelas Akhirnya, Ketidakpastian Global Berlanjut Hingga Tahun Depan
freepik
Resesi mengancam sejumlah negara hingga tahun depan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo mengatakan pandemi Covid-19 dan imbas perang masih menjadi tantangan bersama. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo mengatakan pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bersama.

Tantangan tersebut berambah dengan terjadinya perang Rusia-Ukraina serta inflasi negara maju.

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu memprediksi ketidakpastian global akan berlanjut hingga tahun depan.

"Pemerintah daerah memiliki peran dan kontribusi penting untuk mendorong geliat perekonomian rakyat serta meningkatkan daya saing potensi perekonomian daerah di tingkat global," katanya dalam Talk Show B-Talk yang diselenggarakan oleh Banjarmasin Post, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Hong Kong Masuk ke Jurang Resesi Untuk Kedua Kalinya Sejak Protes Massal Tahun 2019

Menurutnya, pandemi yang telah berlangsung lebih dua tahun memberi pelajaran penting.
Bamsoet menilai sektor kesehatan harus terus ditingkatkan mengantisipasi berbagai wabah yang mengancam peradaban manusia ke depan.

"Tujuannya agar aktivitas ekonomi masyarakat tidak terhambat akibat pembatasan mobilitas dan tidak banyak perusahaan melakukan PHK," ucap politikus Partai Golkar tersebut.

Tidak dipungkiri, lanjutnya, daya beli masyarakat yang menurun drastis memicu kelesuan dunia usaha di mana banyak pelaku usaha yang berhibernasi.

Berita Rekomendasi

Dalam catatan BPS hampir 12 juta penduduk usia kerja terdampak pandemi Covid 19 di mana t 0,96 juta di antaranya menjadi pengangguran, dan 0,58 juta sementara tidak bekerja, 9,44 juta mengalami penurunan jam kerja dan 0,55 juta sisanya bukan angkatan kerja.

Bamsoet mengajak seluruh masyarakat untuk kembali optimistis, bangkit, dan memulihkan diri tanpa mengurangi kewaspadaan protokol kesehatan.

Ia meyakini potensi ancaman Covid-19 masih nyata mengingat masih adanya berbagai varian kasus baru yang ditemukan.

Baca juga: Terancam Resesi, Berikut Industri Yang Tahan Banting Menghadapi Gelombang PHK di Negeri Paman Sam

"Pandemi Covid-19 memang menjadi ujian bagi kita semua baik pemerintah maupun seluruh rakyat Indonesia tapi kita harus berpikir positif dan bersikap optimis bahwa ujian ini akan membuat kita menjadi lebih tangguh dalam menyongsong kesuksesan di masa depan," tukasnya.

Bamsoet menuturkan sejalan dengan tema Kalimantan Selatan Go Global, pihaknya meyakini banyak potensi ekonomi Bumi Lambung Mangkurat yang dapat digali.

"Kalimantan Selatan memang dikenal sebagai daerah yang kaya sumber daya alam batubara dan perkebunan sawit, namun kita tidak boleh melupakan bahwa masih ada beragam potensi lain seperti wisata, ekonomi kreatif, potensi perkebunan dan pertanian, serta lain-lain," imbuhnya.

Bamsoet menambahkan arahan Presiden Jokowi pada sidang tahunan MPR 16 Agustus tahun lalu bahwa program pemulihan ekonomi nasional tetap menjadi prioritas utama bersamaan dengan reformasi di berbagai bidang.

Baca juga: Pasar Kripto Menghijau Meski Ada Ancaman Resesi AS  

Pemerintah, kata dia, menganggarkan khusus untuk sektor Kementerian atau Lembaga pemerintah sebesar Rp136,7 triliun.

"Anggaran itu utamanya untuk kepentingan pariwisata, ketahanan pangan, perikanan, Kawasan Industri pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, pinjaman daerah serta antisipasi pemulihan ekonomi," beber Bamsoet.

Sementara anggaran bantuan UMKM dialokasikan sekitar Rp48,8 triliun melalui subsidi bunga kredit usaha rakyat, pembiayaan UKM penjaminan dan penempatan dana perbankan.

"Berbagai program dan anggaran dari pemerintah tersebut tentunya bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi daerah agar berdaya guna serta bermanfaat," jelas dia.

Potensi Lokal Besar
Kepala Diskominfo Provinsi Kalsel Muhamad Muslim mewakili Gubernur Kalimantan Selatan menuturkan terminologi Go Global biasanya lahir dari suatu komparasi.

Hal itu untuk mengimplementasikan strategi kompetitif agar produk ataupun jasa dari sebuah daerah dapat diterima pasar internasional.

Baca juga: Menanti Data Inflasi BPS, Analis Ini Yakini Berpengaruh Baik Bagi IHSG

"Tujuan dari Go Global juga menciptakan efisiensi operasional dan rantai pasok sehingga supply dan demand tetap terjaga stabil," tutur Muslim.

Muslim menyebut Kalimantan Selatan memiliki potensi lokal yang besar tetapi masih perlu dikemas dengan branding yang kuat agar berkontribusi terhadap pendapatan daerah.

"Tantangan dan peluang ke depan tentu saja berbeda dibandingkan 10 atau 20 tahun lalu, saat ini ruang untuk Go Global semakin terbuka lebar akibat perkembangan teknologi informasi yang pesat," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Muslim menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada Banjarmasin Post ke-51.

Menurutnya, di usia setengah abad lebih merupakan suatu prestasi yang membanggakan.

"Bukan hal mudah bagi surat kabar harian untuk terus meningkatkan eksistensinya selama 51 tahun, kita berharap Banjarmasin Post semakin maju dalam menyajikan informasi secara aktual dan akurat bagi masyarakat," tutur Muslim. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas