Rusia Catatkan Lonjakan Ekspor Batu Bara, Pendapatannya Tembus 15 Miliar Dolar AS
Angka ini naik lima kali lipat, apabila dibandingkan dengan pendapatan Rusia sebelum melancarkan operasi militer ke Ukraina.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Diskon murah yang diberikan Moskow untuk komoditi energinya telah membuat angka permintaan impor batu bara oleh India melonjak tajam, hingga pendapatan Rusia melesat hingga 15 Miliar Dolar AS.
Angka ini naik lima kali lipat, apabila dibandingkan dengan pendapatan Rusia sebelum melancarkan operasi militer ke Ukraina.
Kenaikan tersebut terjadi setelah UE dan AS menghukum ekonomi negara yang dipimpin Putin tersebut dengan menjatuhkan sanksi embargo pada komoditas minyak, gas hingga batubara dari Rusia.
Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Ingin Ciptakan Bencana Nuklir Dengan Menyerang Reaktor PLTN
Hal inilah yang membuat Rusia harus putar otak untuk meningkatkan pendapatan negara di tengah invasi, salah satunya dengan memberikan diskon besar pada para importir.
Kesempatan ini diambil Rusia setelah pasar global mengalami lonjakan harga energi dan pangan. Dengan cara ini para importir mulai kembali melirik komoditas energi Rusia yang jauh lebih murah ketimbang pasar internasional.
Menurut data konsultan India Coalmint seperti dikutip dari Reuters, setelah Rusia memberikan harga diskon, pemerintah India diketahui meningkatkan pasokan batu baranya dari Moskow hingga melonjak ke rekor 2,06 juta ton.
Dimana konsumsi batu bara termal dari Rusia melesat naik 70,3 persen pada Juli, sementara impor batu bara kokas melonjak menjadi 280.000 ton.
Baca juga: Harga Batu Bara Melonjak di Pasar Dunia, DPR Minta Pemerintah Perketat Pengawasan DMO
Meningkatnya permintaan ini sejalan dengan adanya ambisi pemerintah India yang ingin menambah pasokan energi batu bara untuk pembangkit listrik.
Dengan lonjakan tersebut, Rusia kini mencatatkan diri sebagai pemasok batu bara terbesar ketiga di belakang Indonesia dan Afrika Selatan.