Progres Pembangunan KCJB Sudah Mencapai 76 Persen
KCJB akan beroperasi di jalur ganda sepanjang 142,3 km yang akan berhenti di 4 stasiun yaitu Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) masih terus mendorong pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan, saat ini progres pembangunan KCJB secara fisik sudah mencapai 76 persen.
“Kami terus mengupayakan kesiapan KCJB semaksimal mungkin, sehingga dapat dilakukan tes dinamis pada November 2022 yang bertepatan dengan penyelengaraan Presidensi G20,” kata Joni, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Box Girder Proyek KCJB Disebut Hambat Lalu Lintas di Jembatan Antelope, KCIC Angkat Bicara
Joni juga menjelaskan, KCJB akan beroperasi di jalur ganda sepanjang 142,3 km yang akan berhenti di 4 stasiun yaitu Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
PT KAI juga sudah mengumumkan tarif tiket KCJB berkisar dari Rp 250-350 ribu untuk satu kali perjalanan.
Joni menjelaskan, tarif KCJB akan berkisar Rp 250-350 ribu. Tetapi masih dalam kajian dan memperhitungkan berbagai aspek.
KCJB ini nantinya akan beroperasi dengan 8 kereta dalam satu rangkaian yang memiliki kapasitas angkut 601 orang yang dibagi menjadi VIP Class, First Class dan Second Class.
Joni juga menjelaskan, dalam satu rangkain KCJB untuk kategori VIP Call sebanyak 18 kursi, First Class sebanyak 28 kursi dan Second Class sebanyak 555 kursi.
Baca juga: Jokowi akan Hadiri Dies Natalis ke-67 Unpar hingga Tinjau Proyek KCJB
Ia juga mengungkapkan, KCJB dapat melaju dengan kecepatan maksimal 350 kilometer per jam dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung sekitar 36-45 menit.
“Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung akan menjadikan Indonesia dengan layanan kereta api cepat pertama di ASEAN,” kata Joni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.