ESB Bangun Kolaborasi dengan ASENSI untuk Dongkrak Skala Usaha UMKM Kuliner Indonesia
Tingkatkan daya saing serta potensi para pelaku bisnis terutama era globalisasi dan keterbukaan pasar saat ini.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Esensi Solusi Buana (ESB), perusahaan penyedia software sistem operasional bisnis kuliner all-in-one menjalin kolaborasi dengan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI).
Kolaborasi ini untuk mendorong pemerataan digitalisasi dan literasi bagi pelaku UMKM sektor kuliner guna meningkatkan daya saing serta potensi para pelaku bisnis terutama era globalisasi dan keterbukaan pasar saat ini.
Baca juga: 4 Anak Muda Ini Bikin Platform Digital EarlyPay Jembatani Kesenjangan Ekosistem Kreator
Penandatanganan kerja sama antara ESB dengan ASENSI dilakukan di sela penyelenggaraan pameran waralaba dan lisensi The 20th Indonesia Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) in conjunction with Indonesia License Expo (ILE) 2022 di JCC Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Gunawan Woen, CEO dari ESB Restaurant Technology menyatakan, pandemi Covid-19 selama lebih dari 2 tahun ini telah menjadi tantangan berat bagi banyak orang, tidak hanya dari sisi kesehatan namun juga bisnis dan usaha.
"Dengan kelebihan ekosistem dan teknologi yang kami miliki, kami ingin memaksimalkan peran kami agar dapat terus mendukung pemerataan literasi dan inklusi keuangan serta akses digitalisasi bagi masyarakat secara luas, terutama para pelaku bisnis UMKM di bidang kuliner,” ujar Gunawan Woen, Senin, (8/8/2022).
Dia menjelaskan, ESB ingin membantu para pelaku bisnis UMKM agar dapat mengembangkan pasar bisnis mereka secara lebih luas sekaligus meningkatkan kualitas dagang pemain sektor kuliner di industri franchise Indonesia demi turut mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Pameran IFRA 2022 ini merupakan momentum yang tepat untuk menemukan potensi bisnis lisensi lokal (domestik) ke tingkat selanjutnya yang lebih mapan," ungkap Susanty Widjaya, Ketua Umum ASENSI.
Menurut dia, momentum digitalisasi dan integrasi perekonomian Asia menjadi titik balik para pelaku bisnis lisensi, termasuk franchise untuk mengembangkan daya saingnya menuju pasar global yang lebih luas dan lebih masif.
"Melalui kolaborasi ini, kami harap dapat bersamasama dengan ESB mendukung program pemerintah yang bertajuk Indonesia Spice Up The World (ISUTW), dimana ASENSI mengemban misi menghadirkan brand restoran lokal go global, dan membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional," kata Susanty Widjaya.
Gunawan menambahkan, ESB juga telah menyiapkan sejumlah dukungan dan langkah melalui ekosistem teknologi yang dibawa agar dapat tepat sasaran mendukung UMKM naik kelas.
“Bertahan, bangkit dan naik kelas itu gampang kalau kita saling bantu. Digitalisasi akan dapat memperluas skala usaha mereka, jadi harapannya langkah-langkah yang kami tempuh ini akan dapat membantu para pelaku usaha bisa semakin efisien dan efektif dalam mengelola bisnis sehingga mereka dapat semakin bersaing dan berujung kesuksesan serta terdongkraknya perekonomian,” kata Gunawan.
Baca juga: Era Digitalisasi Tidak Bisa Dihindari, Menteri BUMN: Suka Tidak Suka Harus Dihadapi
Dia yakin, ekosistem yang dihadirkan akan dapat membantu mewujudkan kemajuan ekonomi digital yang inklusif di Indonesia. Hal ini juga diperkuat dengan fakta bahwa hingga semester 1 - 2022, lebih dari 8,000 merchant telah bergabung dalam ekosistem ESB.
Selama penyelenggaraan IFRA-ILE 2022, ratusan franchise kuliner mempercayakan ekosistem ESB untuk mendukung tata kelola serta meningkatkan skala usaha yang mereka miliki.
Mereka berasal dari Jabodetabek dan sejumlah kota besar lain seperti Surabaya, Tasikmalaya, Semarang, Yogyakarta hingga Bali.
“Pencapaian sejauh ini yang menjadi kekuatan dan motivasi kami untuk terus dapat melakukan
ekspansi bisnis sehingga teknologi kami dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi para pebisnis sektor kuliner termasuk UMKM di seluruh Indonesia,” kata Gunawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.