Pertamina Ungkap Penyebab BBM Jenis Pertalite Langka di Wilayah Bogor
Saat ini stok BBM semua produk ada dalam posisi aman dan saat ini produk Pertalite tersedia di SPBU.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat menyampaikan adanya peningkatan permintaan masyarakat terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite pada akhir pekan kemarin, sehingga membuat kekosongan pasokan di beberapa SPBU di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Menurut Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, hal tersebut lah yang menyebabkan pasokan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berkurang.
Baca juga: Ekonom Sarankan Pertalite Hanya untuk Motor dan Angkutan Umum
"Untuk posisi saat itu sedang menunggu pengiriman karena pada saat weekend kemaren ada peningkatan konsumsi BBM," ujar Eko saat dihubungi Tribunnews, Selasa (9/8/2022).
Eko memastikan, untuk stok BBM semua produk ada dalam posisi aman dan saat ini produk Pertalite tersedia di SPBU.
"Pelayanan pembelian Pertalite dan produk Pertamina yang lain di SPBU tetap seperti biasa," tutur Eko.
Eko mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas dan ramah lingkungan, serta yang sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan.
"Apabila masyarakat membutuhkan informasi mengenai produk dan layanan dapat menghubungi call center 135," imbuh Eko.
Sebelumnya, kengkaan Pertalite terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. Pantauan TribunnewsBogor.com, kelangkaan BBM Pertalite terjadi di SPBU yang berada di Jalan Tegar Beriman, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Di SPBU tersebut, tertampang tulisan 'Maaf Pertalite Habis' yang dipasang bagian pintu masuk dan tempat pengisian bahan bakar. Menurut salah satu calon pembeli BBM jenis Pertalite, Rezvin, mengaku udah sejak malam hari hendak membeli BBM jenis Pertalite namun tidak tersedia.
"Dari malem saya mau beli Pertalite kosong terus, sekarang masih kosong juga," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (9/8/2022).
Dengan begitu, dirinya terpaksa harus beralih menggunakan BBM jenis Pertamax, karena tidak ada pilihan lain.