UMKM Jadi Pendorong Pemulihan Ekonomi Nasional Pada Periode Pandemi Covid-19
UMKM berkontribusi besar terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 96,9 persen tenaga kerja
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada periode krisis dan pandemi Covid-19, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah terbukti mampu bertahan dan bangkit untuk ikut dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, UMKM berkontribusi besar terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 96,9 persen tenaga kerja.
"Oleh karena itu pemerintah mendorong program khusus pemulihan ekonomi nasional (PEN)," ujar Airlangga dalam keterangannya, Selasa (9/8/2022).
Pemerintah telah merealisasikan program PEN untuk UMKM sebesar Rp121,20 triliun pada 2020 dan mengalokasikan Rp95,11 pada 2021 dengan terealisasi sebesar Rp63,19 triliun per akhir 2021.
Baca juga: Jadi Prioritas, Erick Thohir Minta BUMN Bantu UMKM Naik Kelas
Sedangkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa terdapat tiga tantangan yang dihadapi UMKM. Pertama, product knowledge. Kedua, akses permodalan. Ketiga, meningkatkan pendampingan.
"UMKM kita kurasi libatkan Bank Indonesia, OJK, BUMN, BUMD, Swasta agar masuk e-Katalog. Tapi ingat harus continue, ini kalau tidak ada pendampingan mereka lupa," kata Ganjar yang juga Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).
Disampaikan Airlangga dan Ganjar pada Webinar berjudul Kontribusi UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Nasional-Kolaborasi Multipihak dalam Pemberdayaan UMKM. Webinar ini digelar oleh Kagama yang bekerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui payung program Sampoerna Untuk Indonesia.
Baca juga: Airlangga Hartarto Dorong Pondok Pesantren Buntet Punya Usaha Sendiri
Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat mengatakan bahwa perusahaannya percaya bahwa keberlanjutan berarti secara konsisten menciptakan nilai jangka panjang sebagai berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Ishak memparkan untuk pembinaan UMKM, Sampoerna memiliki dua program yakni Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC). SETC telah hadir sejak 15 tahun lalu di Pasuruan, Jawa Timur di atas lahan seluas 27 hektare (ha).
SETC hadir untuk memberikan pelatihan dan pengembangan UMKM yang memanfaatkan sumber daya di masing-masing daerah seperti pertanian hingga kuliner. Pelatihan SETC telah menjangkau lebih dari 56.000 peserta dan dilakukan di lebih dari 100 kota dan kabupaten.
“Di Jawa Tengah, Sampoerna juga memberikan perhatian kepada pelestarian batik. Salah satunya di Lasem, Rembang. Batik Lasem memiliki corak khas yakni perpaduan motif batik Jawa dan corak Tiongkok. Hingga saat ini 42 pembatik sudah menerima manfaat pendampingan,” katanya.
Ishak menambahkan Sampoerna juga mendukung Program Hetero di Provinsi Jawa Tengah. UMKM yang berhasil melalui program Hetero adalah Tambiyaku, bidang usaha makanan sehat terjangkau berbahan dasar sorgum.