Harga Bahan Pokok Melonjak, Omzet Pedagang Pasar Mengalami Tekanan
Pedagang pasar mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan pokok dan barang konsumsi lainnya yang memicu sepinya pembeli, hingga menekan omzet.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang pasar mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan pokok dan barang konsumsi lainnya yang memicu sepinya pembeli, hingga menekan omzet.
Hal itu diungkapkan pedagang cabai dan bawang yakni Wati (47). Ia mengaku penjualan barang dagangannya menurun karena kenaikan harga membuat konsumen enggan untuk berbelanja banyak.
"Harga cabai dan bawang naik, enggak ada yang beli, jadi susah dapat duit. Padahal apa-apa perlu biaya, anak sekolah beli seragam ada biaya, bayar kontrakan juga susah, buat sewa lapak di gedung pasar juga berat," tuturnya yang ditulis Kamis (11/8/2022).
Baca juga: Mendag Zulhas Unjuk Kinerja, Tiga Minggu Menjabat Harga Bahan Pokok Turun, Tapi Masih Ada yang Naik
Sebagai pedagang pasar yang telah berjualan lebih dari 20 tahun, Wati berharap agar kondisi ini bisa secepatnya pulih dan pemerintah dapat memberikan solusi.
"Harapannya yang penting kita bisa balik modal, harga jangan sampai mahal sekali karena kalau begini kan kita ambil modalnya juga susah," ungkap Wati.
Menanggapi isu tersebut, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Mujiburrohman menyampaikan kekhawatirannya terhadap tergerusnya omzet pedagang pasar.
Menurut Mujiburrohman, ketidakstabilan harga-harga barang pokok dan barang konsumsi masyarakat perlu ditekan, supaya tidak berimbas ke rantai distribusi, terutama ke mata pencaharian pedagang pasar.
Berdasarkan data APPSI, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga di antaranya minyak goreng, sayuran, telur, cabai, bawang merah, gula, dan rokok. Kondisi ini tidak hanya memberikan dampak bagi para pedagang saja, tetapi juga masyarakat.
"Pedagang pasar dan pembeli terus mengeluh akibat kenaikan harga ini. Ketidakpastian harga memberatkan semua pihak, pedagang pasar juga tidak bisa mengambil keuntungan yang sesuai target, " ungkapnya.
Ia mengungkapkan pedagang sulit untuk membayar biaya operasional karena penurunan omzet ini.
Baca juga: Stabilisasi Harga, Organisasi Pedagang Pasar Ikut Bantu Distribusi Minyak Goreng Curah ke Warga
Menurutnya untuk mengatasi masalah ini, seluruh pihak mulai dari kementerian, industri hingga sektor hulu harus duduk bersama untuk membahas formula yang tepat untuk memastikan ketersediaan barang – barang konsumsi masyarakat ini.
"Pemerintah harus menjadi agregator untuk memfasilitasi pedagang pasar supaya harga pangan dan harga barang-barang lain bisa stabil dan omzet bisa naik lagi," ucapnya.
Stabilnya harga komoditas dan barang-barang lain dapat membantu menggerakkan roda ekonomi yang nantinya juga akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dari seluruh kalangan.