Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Berjuang di Tengah Pandemi, Desainer Modest Wear Ini Tetap Kirim Produk hingga ke Pelosok

Industri ekonomi kreatif sempat terseok karena turut dihantam dampak buruk pandemi yang mengacaukan ekonomi global.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Berjuang di Tengah Pandemi, Desainer Modest Wear Ini Tetap Kirim Produk hingga ke Pelosok
doc. Mery Ramadani
Desainer modest wear Mery Ramadani saat menampilkan karyanya dalam Bekasi Fashion Week beberapa waktu lalu. 

Mery menyebutkan sederet alasan yang membuat dirinya memilih layanan pengiriman ini.

"Pasti yang dipertimbangkan itu dari sisi keamanannya, terus ada jaminan sampai tepat waktu sesuai dengan estimasi di website ekspedisi itu, dan yang terakhir adalah ongkir," kata Mery.

Baca juga: Stafsus Menkumham Sosialisasikan Manfaat Sertifikat Kekayaan Intelektual untuk Ekonomi Kreatif

Memiliki konsumen dari berbagai pelosok daerah bahkan Papua, membuatnya mempercayakan pengiriman produk pakaiannya kepada TIKI.

"Kalau dalam negeri itu ke Papua paling jauh, saya memang pakai TIKI ini untuk menjangkau pelosok daerah," jelas Mery.

Wanita yang kini juga mengajar sebagai Dosen Program Pendidikan Vokasi di Universitas Serang Raya itu menjelaskan bahwa sejak dimulai pada 2013, bisnisnya telah berkembang dan ia kini memiliki nyaris 30 reseller.

Saat awal merintis bisnisnya, dirinya hanya memproduksi pakaian casual saja, namun ternyata jenis busana ini kurang diminati.

Kemudian Mery akhirnya melirik busana syar'i karena pasar modest wear tanah air jauh lebih menjanjikan.

Baca juga: Lagu Bisa Jadi Jaminan Utang ke Lembaga Keuangan, Bimbim Slank Apresiasi PP Ekonomi Kreatif

Berita Rekomendasi

Inilah yang membuat kuota untuk layanan pengirimannya mengalami lonjakan, karena produk modest wearnya mulai dilirik konsumen.

Bahkan ia juga telah menampilkan koleksinya pada beberapa gelaran fashion show, seperti Bekasi Fashion Week.

"Merra Collection itu berdiri tahun 2013 tepatnya di awal Desember, awalnya itu memproduksi pakaian casual ya, bukan gamis syar'i, tapi lebih ke casual. Tahun 2014 itu kita fix untuk mem-branding gamis syar'i, setelah itu mulai banyak lah konsumen yang tahu tentang Merra Collection," papar Mery.

Di antara konsumennya itu, sebagian bahkan menawarkan diri sebagai reseller karena melihat potensi yang ada.

"Terus banyak tawaran dari konsumen 'tolong dong, buka (open) reseller', akhirnya buka reseller," tutur Mery.

Wanita yang telah mengenakan hijab sejak beberapa tahun lalu ini menjelaskan bahwa awalnya pengiriman produk hanya diprioritaskan untuk wilayah lokal, yakni berbagai kota di Indonesia.

"Dan dikirim pertama sih lokal ya, ke kota-kota di Indonesia," jelas Mery.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas