Anggota DPR: Kenaikan Harga BBM akan Berdampak Pada Kehidupan Nelayan
Menurut Andi, saat ini perekonomian rumah tangga rakyat Indonesia belum sepenuhnya pulih hingga semakin banyak nelayan yang tidak melaut
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis solar subsidi. Sebab, akan berdampak terhadap kehidupan nelayan.
Menurut Andi, saat ini perekonomian rumah tangga rakyat Indonesia belum sepenuhnya pulih. Hingga saat ini, ucap Andi, semakin banyak nelayan yang tidak melaut, terutama nelayan kecil.
"Sejak awal Agustus, masa negara dan rakyatnya merayakan kemerdekaannya, namun belenggu ekonomi para nelayan tidak dapat melaut yang ditunjukkan lebih dari 2 ribu kapal nelayan yang mangkrak akibat tingginya operasional BBM," ucap Andi dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Tak Tepat Sasaran, DEN Berharap Peraturan Pembatasan Beli BBM Bersubsidi Segera Rampung
Andi berujar, inflasi di sektor makanan sudah melebihi batas wajar. Inflasi 2022 telah melebihi batas peringatan sekitar 3,3 persen yang mesti menjadi sorotan pemerintah agar portofolio eksekusi kebijakan yang menguras Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mesti tepat sasaran.
"Saat ini dengan kondisi BBM subsidi belum dinaikkan saja, rakyat sudah kesulitan," imbuh Andi.
Saat ini, kata Andi, banyak sekali faktor yang mempengaruhi, termasuk kondisi global akibat peperangan yang membuat iklim perdagangan serba tidak normal. Begitu juga kondisi pandemi yang menyisakan persoalan daya beli masyarakat secara keseluruhan.
"Jadi pemerintah mesti bijak untuk mengambil tindakan tepat pada persoalan kenaikan BBM bersubsidi. Ini efeknya berantai, terutama pada operasional distribusi termasuk bahan pangan," kata Andi.
Andi menyebut, di Sulawesi Selatan II, hingga saat ini, sudah ribuan para nelayan yang mengadu pada dirinya akan kesusahan yang dialami dengan naiknya harga solar subsidi. Begitu juga para petani yang mengoperasionalkan alat mesin pertaniannya mulai dari pengolahan tanah hingga pasca panen.
Baca juga: Di Indonesia Harga Pertalite Diisukan Naik, Pemerintah Malaysia Malah Turunkan Harga BBM
"Harga BBM yang sangat tinggi akan berdampak luas pada masyarakat terutama pada pemenuhan kebutuhan dasar mereka," tutur Andi.
Di antaranya, tingginya harga pangan, turunnya daya beli, operasional logistik yang membengkak, termasuk arus pergerakan manusia maupun barang pada transportasi.
"Atas aspirasi mayoritas masyarakat Indonesia, kami menolak naiknya BBM bersubsidi, minimal ditunda hingga membaiknya kondisi perekonomian masyarakat Indonesia," ucap Andi.