Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di level Rp14.824 pada Kamis sore (25/8/2022).

Sebelumnya pada penutupan Rabu (24/8/2022), mata uang Garuda berada di level Rp14.848.

Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, menguatnya mata Rupiah terhadap Dolar AS terdampak sentimen eksternal dan juga internal.

“Rupiah berhasil menguat terhadap dolar AS hingga sore ini, demikian juga mata uang regional lainnya. Dollar AS terlihat berkonsolidasi menjelang pertemuan Jackson Hole akhir pekan ini dimana pasar menantikan komentar Jerome Powell soal kebijakan pengetatan moneter Bank Sentral AS ke depan,” ucap Ariston kepada Tribunnews, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: Laju Rupiah Pagi Ini Melemah Usai Bank Indonesia Umumkan Kenaikan Suku Bunga Acuan Kemarin

“Selain itu, data ekonomi AS yang kurang solid yang dirilis 2 hari belakangan ini, seperti data indeks aktivitas sektor manufaktur dan jasa, juga membantu pelemahan dolar terhadap nilai tukar lainnya,” sambungnya.

Sementara itu faktor sentimen dari dalam negeri, kenaikan suku bunga acuan BI membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS.

Meskipun demikian, nilai tukar mata uang Garuda terhadap Dolar AS masih akan berfluktuasi dan ada potensi kembali melemah.

Karena, pada malam ini AS akan kembali merilis data ekonomi pentingnya yaitu data produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2022 pengukuran kedua dan data klaim tunjangan pengangguran mingguan.

“Bila data ini kembali menunjukkan pelemahan ekonomi AS, dollar AS bisa tertekan lagi terhadap nilai tukar lainnya,” papar Ariston.

“Untuk besok, kisaran pergerakan mungkin masih Rp14.800 hingga Rp14.870,” pungkasnya.