BAZNAS dan BNPP Gulirkan Program Berbasis Ekonomi ke Warga Perbatasan
Baznas bersama BNPP dan TNI akan menggulirkan sejumlah program pemberdayaan berbasis ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan warga perbatasan RI.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan TNI akan menggulirkan sejumlah program pemberdayaan berbasis ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan warga perbatasan RI dan negara lain.
Kesepakatan kerjasama ini dituangkan dalam bentuk penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara ketiga pihak, dihadiri Ketua BAZNAS Prof KH Noor Achmad MA, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri selaku Kepala BNPP Tito Karnavian, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (25/8/2022).
"BAZNAS memiliki komitmen kuat bersama BNPP dan TNI dalam membantu pengentasan kemiskinan di daerah perbatasan. Program pengentasan kemiskinan merupakan salah satu agenda prioritas pemerintah, termasuk masyarakat yang di daerah perbatasan," ujar Ketua BAZNAS Prof KH Noor Achmad MA dalam siaran pers, Jumat (26/8/2022).
Noor Achmad menjelaskan, berbaga program berbasis ekonomi akan digulirkan BAZNAS di perbatasan negara, termasuk daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Di antaranya meliputi pembangunan ekosistem ekonomi terpadu terdiri atas pemberdayaan ekonomi pedesaan dan UMKM.
Baca juga: Amankan Wilayah Indonesia di Perbatasan, Pemerintah Diminta Bangun Ekonomi Masyarakat
Kemudian, pembangunan ekosistem kesehatan terpadu terdiri atas layanan kesehatan kuratif dan promotif kesehatan, program pendidikan masyarakat perbatasan dan program beasiswa perbatasan penyediaan rumah layak huni dan sumber air, dan sinergi menjadikan 1.000 orang muzaki baru di kecamatan kawasan perbatasan negara dengan kemiskinan ekstrem, dan program lainnya.
"Daerah perbatasan atau 3T jadi perhatian besar BAZNAS dalam menyejahterakan masyarakat di sana. Semoga upaya BAZNAS dalam mendukung peran pemerintah mengentaskan kemiskinan dapat terus dipermudah dan diberi kelancaran selalu," kata Noor.
Baca juga: Tito Karnavian Minta Masyarakat Perbatasan Tetap Jaga Rasa Nasionalisme
Sebelumnya, BAZNAS telah aktif membantu masyarakat di perbatasan melalui program pemberdayaan ekonomi, salah satunya melalui Zakat Community Development (ZCD).
ZCD merupakan program pemberdayaan BAZNAS melalui komunitas dan desa dengan mengintegrasikan aspek dakwah, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan secara komprehensif yang sumber pendanaannya dari zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya.
Menkopolhukam Mahfud MD menyambut baik program ini yang disebutnya sangat memberi manfaat kepada masyarakat luas.
“Dana BAZNAS bisa digunakan untuk pembangunan perbatasan, sehingga secara tidak langsung membantu orang miskin, membangun untuk kebaikan umat sesuai ajaran Islam untuk kemaslahatan umat, yaitu membangun NKRI tanpa membeda-bedakan,” tutur Mahfud.
Mendagri selaku Kepala BNPP Tito Karnavian mengapresiasi BAZNAS karena dengan nota kesepahaman ini, bisa mendapatkan sumber pendanaan non APBN.
"Mempercepat pembangunan di perbatasan untuk pemerataan pembangunan, adalah sesuai visi Presiden membangun dari pinggiran,” pungkasnya.