Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Ideal Pertalite dan Solar Versi Sri Mulyani, Jokowi, hingga Pengamat

Inilah daftar harga Pertalite dan Solar yang ideal alias tanpa subsidi versi Sri Mulyani, Jokowi, hingga pengamat.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Harga Ideal Pertalite dan Solar Versi Sri Mulyani, Jokowi, hingga Pengamat
WARTA KOTA/YULIANTO
Petugas SPBU di Rest Area KM 19 Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, sedang melayani pelanggan, Selasa (26/4/2022). Simak inilah daftar harga Pertalite dan Solar yang ideal versi Sri Mulyani, Jokowi, hingga pengamat. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah harga ideal atau harga seharusnya Pertalite versi Sri Mulyani, Jokowi, hingga pengamat.

Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite, Solar, hingga elpiji 3 kg semakin kencang berembus.

Sejumlah pihak mulai membeberkan harga ideal atau harga Pertalite seharusnya bila tanpa subsidi.

Misalnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang menyampaikan harga Pertalite seharusnya adalah Rp 14.450 per liter.

Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi), harga murni Pertalite adalah Rp 17.100 per liter.

Adapun sinyal kenaikan harga sejumlah BBM subsidi ini ditengarai tingginya harga minyak dunia.

Baca juga: Relawan Jokowi: Sebaiknya Presiden Menunda Kenaikkan Harga BBM Bersubsidi

Di satu sisi, pemerintah membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp 195 triliun jika tidak menaikkan harga Pertalite dan Solar.

Berita Rekomendasi

Merangkum dari berbagai sumber, berikut harga ideal atau harga seharusnya Pertalite dan Solar:

1. Harga Pertalite dan Solar Versi Sri Mulyani

Melalui postingan di akun Instagram-nya, Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan harga BBM terkini.

Pertalite, misalnya. Harga Pertalite seharusnya, menurut Sri Mulyani, adalah Rp 14.450 per liter.

Baca juga: Subsidi BBM Bakal Jebol, Pengamat Energi: Idealnya Harga Pertalite Rp10.000 per Liter, Solar Rp7.500

Saat ini, Pertalite dijual dengan harga Rp 7.650 per liter, sehingga ada selisih harga Rp 6.800.

Begitu juga dengan Solar yang seharusnya dihargai Rp 13.950 per liter, kini dijual dengan harga Rp 5.150.

Artinya ada selisih harga sebesar Rp 8.800.

Untuk gas elpiji 3 kg, tulis Sri Mulyani, harga seharusnya adalah Rp 18.500 per kg.

Baca juga: Kabar Soal Rencana Kenaikan Harga BBM Terus Disorot, Pemerintah Disarankan Lakukan Hal Ini

Namun harga jualnya saat ini adalah Rp 4.250 per kg.

Dengan demikian ada selisih harga Rp 14.250 per kg.

2. Harga Pertalite dan Solar Versi Jokowi

Presiden Jokowi saat berpidato dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2022 di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (18/8/2022).
Presiden Jokowi saat berpidato dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2022 di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (18/8/2022) - Inilah harga Pertalite dan Solar versi Presiden Jokowi. (YouTube Sekretariat Presiden)

Lain halnya dengan Jokowi yang beberapa waktu lalu, sempat mengatakan tentang harga Pertalite yang seharusnya.

Saat ini, pemerintah masih mempertahankan harga Pertalite di angka Rp 7.650 per liter.

Padahal, secara keekonomian, harga Pertalite seharusnya sudah di angka Rp 17.100 per liter.

Baca juga: Kabar Soal Rencana Kenaikan Harga BBM Terus Disorot, Pemerintah Disarankan Lakukan Hal Ini

Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) pada Jumat (5/8/2022), seperti dikutip dari Kompas.tv.

Ia pun membandingkannya dengan kenaikan harga BBM yang terjadi di sejumlah negara.

Dampak inflasi membuat harga BBM di Amerika Serikat mengalami kenaikan dua kali lipat. Pun begitu di negara-negara Eropa.

"Coba di negara kita bayangkan, kalau Pertalite naik Rp 7.650 harga sekarang ini kemudian naik menjadi, harga yang bener adalah Rp 17.100, demonya berapa bulan?" ujarnya.

"Naik 10 persen saja demonya dulu tiga bulan. Kalau naik sampai 100 persen lebih, demonya akan berapa bulan?" tanyanya.

Baca juga: Isu Kenaikan Harga Pertalite, Ini Update Harga BBM Per Liter pada Hari Ini

3. Harga Pertalite dan Solar Versi Pengamat

Sementara itu, pengamat energi Mamit Setiawan mengatakan, harga jual Pertalite idealnya Rp 10.000 per liter.

Sementara, untuk solar ada baiknya dibanderol Rp7.500 per liter.

"Angka ideal untuk pengurangan beban subsidi sehingga Pertalite berubah menjadi Rp 10.000 per liternya."

"Angka ini saya kira cukup ideal ditambah untuk Solar menjadi Rp 7.500-Rp 8.000 per liter," ucap Mamit kepada Tribunnews, Sabtu (27/8/2022).

Direktur Eksekutif Energy Watch itu juga mengatakan, naiknya harga BBM subsidi akan berdampak kepada inflasi harga konsumen.

Namun, setidaknya penyesuaian harga baru tersebut tidak memberikan kontribusi lebih dari 2 persen kepada tingkat inflasi nasional.

Baca juga: Akademisi Jelaskan Alasan Harga BBM Bersubsidi Harus Naik: Jika Tidak, APBN Bisa Jebol

"Hal ini memang akan berdampak terhadap inflasi yang kami perkirakan di angka maksimal 2 persen."

"Jika lebih besar dari angka-angka tersebut, saya khawatir inflasi di atas 2 persen."

"Hal ini akan berdampak cukup besar bagi ekonomi masyarakat," ujar Mamit.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Ismoyo) (Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas