Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Senin Pagi Rupiah Menguat Tipis Terhadap Dolar AS, di Level Rp14.816

Sehingga, apabila nilai tukar dolar AS tak terkendali, dampaknya juga akan dirasakan di perdagangan pasar saham hingga transaksi komoditas.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Senin Pagi Rupiah Menguat Tipis Terhadap Dolar AS, di Level Rp14.816
TRIBUNMANADO
Ilustrasi Uang.3 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat pada Senin pagi (29/8/2022). Mengutip data Bloomberg sekitar pukul 09.04 WIB, rupiah berada di level Rp14.816.

Sebelumnya pada penutupan Jumat (27/8/2022), mata uang Garuda di level Rp14.822.

Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra sebelumnya mengungkapkan, nilai tukar mata uang Garuda dibayangi pelemahan terimbas isu kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Jikalau harga BBM ini naik, maka hal tersebut berdampak kepada inflasi dan perlambatan ekonomi nasional.

Baca juga: Dibayangi Isu Harga BBM Naik, Nilai Tukar Rupiah Pekan Depan Diprediksi Melemah

Sehingga, apabila nilai tukar dolar AS tak terkendali, dampaknya juga akan dirasakan di perdagangan pasar saham hingga transaksi komoditas.

"(Salah satu) isu yang bisa mempengaruhi nilai tukar rupiah pekan depan (hari ini) adalah rumor kenaikan BBM," ucap Ariston kepada Tribunnews, (27/8/2022).

Berita Rekomendasi

"Ekspektasi perlambatan ekonomi karena kenaikan BBM bisa mendorong pelemahan rupiah," sambungnya.

Selain faktor internal dalam negeri, terdapat juga faktor atau sentimen terkait rencana kenaikan suku bunga The Fed.

Seperti dikutip Kontan, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menunjukkan bank sentral Amerika Serikat (AS) akan terus menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.

Pernyataan Powell mendorong para pedagang untuk bertaruh pada kenaikan suku bunga yang besar pada bulan depan.

Powell dalam pidatonya mengatakan, ekonomi AS akan membutuhkan kebijakan moneter yang ketat untuk beberapa waktu sebelum inflasi terkendali.

Baca juga: Rupiah Terus Menguat Terhadap Dolar AS, Kamis Sore Berada di Level Rp 14.824

"Kalau pasar menyimpulkan dari komentar Powell bahwa the Fed tidak akan agresif lagi menaikan suku bunga acuannya, dollar pastinya langsung tertekan di awal pekan depan terhadap rupiah," papar Ariston.

"Sebaliknya, sikap the Fed yang masih merisaukan tingkat inflasi AS akan membuat rupiah rentan dengan pelemahan pekan depan. Untuk rentang (angka) proyeksi Rupiah, masih abu-abu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas