Siapkan Spin-off ke Anak Usaha, Antam Raih Zero Fatality di 2022
Antam juga akan melakukan aksi korporasi berupa spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel kepada anak perusahaan
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) meraih zero fatality selama 2022 dalam praktik dan tata kelola tambangnya.
“Kepatuhan Antam dalam melaksanakan praktik pertambangan dan tata kelola yang baik tersebut telah terbukti dengan dicapainya milestones penting selama tahun 2022 ini,” ujar Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie, Selasa (30/8/2022).
Dijelaskan, pencapaian Zero Fatality ini didapatkan berkat penerapan Prinsip K3 selama Semester Pertama Tahun 2022.
Dia mengatakan, Antam mendapatkan penghargaan di bidang Tata Kelola Perusahaan yaitu Anugerah BUMN dan IICD Corporate Governance Award. Antam juga meraih penghargaan di bidang Corporate Social Responsibility yaitu BCOMSS Award serta CSR & PDB Award.
Syarif menjelaskan, terkait dengan pengembangan bisnis perusahaan, di 2022 ini Antam telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik untuk Smelter Feronikel di Haltim dengan PLN, dan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PLN untuk suplai listrik di Pabrik Feronikel ANTAM di Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang menggunakan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
Baca juga: Eksplorasi Tambang Triwulan II 2022 Antam Fokus Garap Emas, Nikel dan Bauksit
Syarif menjelaskan, Antam juga akan melakukan aksi korporasi berupa spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel kepada anak perusahaan yang telah disetujui shareholder melalui RUPSLB pada 23 Agustus lalu.
"Sebelumnya, kami juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan beberapa mitra strategis terkait hilirisasi nikel dan pengembangan Kawasan Industri antara Antam dan CNGR,” ujar Syarif Faisal.
Dia menjelaskan, hingga saat ini detail proyek EV Battery yang akan dikembangkan masih dalam proses studi bersama dengan mitra, meliputi aspek kapasitas, waktu dan lokasi.
Lingkup proyek yang dilakukan Antam dan mitra strategis mencakup penambangan nikel dan pengolahan bijih nikel, yang selanjutnya akan digunakan untuk memproduksi bahan baku baterai, pembuatan baterai dan daur ulang baterai.
“Dengan adanya langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan dapat mendukung visi dan misi perusahaan dalam menjadi korporasi global terkemuka, meningkatkan TKDN, serta memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” ujar Syarif Faisal.