Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Social Enterprise Jadi Paradigma Baru Atasi Permasalahan Sosial di Indonesia

Riset UNESCAP menyatakan sebanyak 87 persen pelaku social enterprise di Indonesia didominasi oleh usia 18 hingga 37 tahun.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Social Enterprise Jadi Paradigma Baru Atasi Permasalahan Sosial di Indonesia
dok.
Makadaya meluncurkan program utama tahunannya bertajuk Makadaya Fellowship yanbg fokus pada inkubasi untuk pengembangan kapasitas, binaan, juga bantuan pendanaan awal bagi peserta yang terpilih.   

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha sosial atau social enterprise mengalami peningkatan yang signifikan di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari riset British Council dan United Nations Economic and Social Commission for Asia and The Pacific (UNESCAP) 2018, yakni  dalam kurun waktu lima tahun ke belakang, social enterprise meningkat sebesar 70 persen.

Riset ini juga menyatakan 87 persen pelaku social enterprise di Indonesia didominasi oleh usia 18 hingga 37 tahun.

Citra Savitri Founder Tinker Space, organisasi yang bergerak pada pengembangan dan konsultasi wirausahawan perempuan mengatakan, perkembangan social enterprise di Indonesia dapat juga dilihat dari banyaknya pusat studi entrepreneur yang didirikan di beberapa perguruan tinggi.

"Juga dijadikan mata kuliah pada kurikulum universitas tersebut sehingga kajian terkait entrepreneur, terutama social entrepreneur dapat berkembang dengan baik," kata Citra dalam keterangannya, Jumat (9/9/2022).

Diterangkan, social enterprise merupakan bentuk usaha yang menerapkan pengelolaan produktif dalam menyelesaikan masalah sosial yang ada di masyarakat yang didirikan dalam misi untuk turut mengatasi masalah sosial dan lingkungan.

Maka dari itu, usaha sosial tidak hanya berorientasi pada keuntungan bisnis, namun juga bisa memberdayakan dan berdampak positif pada lingkungan sosial sekitar sebagai bentuk perubahan.

Berita Rekomendasi

Meski begitu, pandemi covid-19 yang lalu membuat banyak orang kehilangan kesempatan pekerjaan, juga menimbulkan masalah sosial lainnya di masyarakat.

Baca juga: Program Wiki Wirausaha Kadin Ajak UMKM Lokal Lebih Berdaya Saing

"Pendanaan, jaringan sesama entrepreneur, hingga dukungan pengembangan kapasitas juga menjadi masalah yang dihadapi oleh social enterprise di Indonesia saat ini," katanya.

Untuk itu, para inisiator social enterprise perlu didukung oleh investor agar inovasi maupun terobosan yang digagas dapat diwujudkan, sehingga dapat memberdayakan sesama changemakers untuk membawa perubahan di komunitas dan lingkungannya.

Citra bersama Ryan Feinstein selaku Presiden The Bali Institute, organisasi yang bergerak di bidang perjalanan wisata berbasis edukasi, kemudian berinisiatif mendirikan Makadaya Social Impact Centre.

Baca juga: Jamkrindo Dorong Wirausaha Sektor Peternakan di Yogyakarta

“Makadaya lahir di masa pandemi dengan misi untuk berdaya bagi generasi baru pembawa perubahan (changemakers) melalui perwujudan social enterprise, yang terintegrasi satu sama lain, dan berkesempatan untuk saling berkolaborasi melalui dukungan bimbingan, pengembangan kapasitas, dan pendanaan tahap awal,” katanya.

Guna mendukung tujuan mulia tersebut, pada 2021 Makadaya meluncurkan program utama tahunannya bertajuk “Makadaya Fellowship”. Program ini fokus pada inkubasi untuk pengembangan kapasitas, binaan, juga bantuan pendanaan awal bagi peserta atau para fellow yang terpilih.

Tahun ini, dengan antusiasme lebih besar, sebanyak 545 pendaftar dari seluruh Indonesia berpartisipasi untuk ikut dalam program Makadaya Fellowship, lebih tinggi jika dibandingkan tahun pertamanya yang berjumlah 444 orang.

Makadaya Fellowship sedang menginkubasi delapan fellow terpilih yang berasal dari tujuh provinsi.

Ke delapan fellow ini akan diberi fasilitas untuk mengembangkan usaha sosial mereka ke dalam enam kategori dampak yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG), yaitu pelestarian lingkungan, kesetaraan gender, pangan dan pertanian, kesehatan masyarakat, kesejahteraan sosial, dan pariwisata berkelanjutan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas