Pengusaha Ternak Keluhkan Harga Sapi Bakalan Australia yang Terus Naik
harga impor sapi bakalan jantan dari Australia pada November 2021 mencapai US$3,65 per kilogram (CIF) atau setara Rp56.574 per kilogram
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga sapi bakalan asal Australia yang kini terus naik dikeluhkan oleh para pengusaha ternak lokal.
Ketua Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Didiek Purwanto mengatakan harus ada alternatif suplai sapi bakalan dan tidak melulu harus impor dari Australia.
“Harus ada alternatif suplai sapi bakalan dari negara lain. Australia dengan kondisi populasi (sapi) yang sekitar 27,6 juta. Kita lihat itu 53 persen adalah ke indonesia, ternyata mereka bisa mempermainkan harga,” kata Didiek dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Senin(12/9/2022).
Berdasarkan data Gapuspindo, harga impor sapi bakalan jantan dari Australia pada November 2021 mencapai US$3,65 per kilogram (CIF) atau setara Rp56.574 per kilogram (landed kandang). Lalu, 3 bulan setelahnya atau Februari 2022, harga beli sapi serupa dari Australia mengalami kenaikan 24,1% menjadi US$4,53 atau Rp70.413 per kilogram.
Hal senada disampaikan juga Corporate Affairs Director PT Great Giant Pineapple Welly Soegiono.
PT Great Giant Pineapple, kata Welly, telah mengembangkan budidaya sapi. Menerapkan bisnis berbasis ekonomi sirkular, pihaknya memanfaatkan limbah nanas untuk pakan sapi.
Baca juga: Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Berdikari Lakukan Penggemukan Sapi Bakalan di BULS Sidrap
Menurut Welly, dengan adanya alternatif pemasok sapi bakalan dari negara selain Australia membuka peluang produktivitas sapi secara nasional akan meningkat.
Nantinya, kata dia, mampu mengimbangi kebutuhan dalam negeri yang terus naik. “Kita harus bisa menimbang harga sehingga tidak terkonsentrasi pada satu supplier,” kata Welly.
Baca juga: Harga Daging Sapi Impor Turun, Daging Sapi Lokal di Pasar Kramat Jati Masih Rp 150 Ribu Per Kilogram
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menyebut secara teknis Amerika Serikat dan Spanyol telah memenuhi syarat menjadi alternatif negara pemasok sapi bakalan bagi Indonesia.
Alasannya, dua negara terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).