Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sinyal Kenaikan Suku Bunga ECB Picu Penguatan Mata Uang Euro Menuju ke Level Tertinggi

Mata uang Euro kembali bangkit dan mencatatkan kenaikan nilai dengan bull sebesar 1,0130 terhadap dolar AS di awal perdagangan Asia

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Sinyal Kenaikan Suku Bunga ECB Picu Penguatan Mata Uang Euro Menuju ke Level Tertinggi
Ledger Insights
Gubernur European Central Bank (ECB) Christine Lagarde memberikan isyarat hawkish dengan terus mengerek naik suku bunga acuan sebesar 75 basis poin di sepanjang bulan September ini, demi mengekang rekor inflasi zona euro hingga landai di level 2 persen. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL – Usai kehilangan pamornya, mata uang Euro kembali bangkit dan mencatatkan kenaikan nilai dengan bull sebesar 1,0130 terhadap dolar AS di awal perdagangan Asia, pada Senin (12/9/2022).

Angka ini melonjak drastis apabila dibandingkan dengan nilai Euro selama tiga minggu terakhir, dimana saat itu Euro terus mengalami pelemahan nilai hingga mengantarkan Eropa masuk dalam jurang resesi sebagai imbas dari adanya lonjakan harga gas dan minyak mentah.

Namun, kondisi tersebut berbanding terbalik setelah Gubernur European Central Bank (ECB) Christine Lagarde memberikan isyarat hawkish dengan terus mengerek naik suku bunga acuan sebesar 75 basis poin di sepanjang bulan September ini, demi mengekang rekor inflasi zona euro hingga landai di level 2 persen.

Baca juga: Gubernur ECB Pastikan Terus Hawkish hingga Inflasi Eropa Landai di Level 2 Persen

Laju inflasi Eropa yang telah tembus ke level 9,1 persen pada bulan Agustus lalu, memaksa ECB untuk terus memperketat kebijakan moneternya agar dapat menjauhkan negara – negara di Eropa dari ancaman resesi. Sikap agresif inilah yang kemudian membuat nilai Euro melesat naik dan menjadi aset paling safe haven di Eropa.

Tak hanya Euro, mengutip Reuters mata uang Starling Poundsterling juga turut terkerek naik dimana mata uang persemakmuran Inggris naik 1,1681 dolar AS pada awal perdagangan pagi ini.

Unggul 0,24 persen apabila dibandingkan dengan nilai Pound pada sesi sebelumnya yang hanya dipatok 1,1611 dolar AS.

Berita Rekomendasi

Berbanding terbalik dengan kedua mata uang ini, dolar justru terlihat datar di level 142,71 yen, setelah empat hari berturut-turut mundur dari puncak tertingginya sejak 24 tahun silam.

Pelemahan dolar terjadi karena benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun mengalami penurunan nilai sekitar 3,315 persen pada perdagangan Tokyo.

Kondisi ini makin diperparah dengan adanya ketegangan pasar menjelang perilisan laporan IHK AS.

Ditempat lain, Yen Jepang yang sensitif terhadap imbal hasil Treasury jangka panjang AS perlahan mulai menemukan pijakannya di level pertengahan 142 per dolar, sementara dolar Australia terpantau turun tipis 0,04 persen menjadi 0,6844 terhadap dolar AS, dan kiwi Selandia Baru bertambah 0,11 persen menjadi 0,6110 terhadap dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas