IHSG Sesi I Naik Mendekat 1 Persen, HRUM dan ARTO Jadi Top Gainers
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (13/9/2022) siang ini kembali sumringah.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (13/9/2022) siang ini kembali sumringah.
Perdagangan sesi I Selasa melanjutkan pembukaan tadi pagi yang berada di zona hijau.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 0,91 persen atau 66,094 poin ke level 7.320,558.
Kenaikan harga 10 indeks sektoral mengerek IHSG hingga mendekati 1 persen.
Tercatat 344 saham naik, 180 saham turun, dan 170 saham stagnan.
Baca juga: IHSG Rabu Pagi Dibuka Masuk Zona Hijau, Naik 0,25 Persen ke Level 7.249
Total volume perdagangan 19,6 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 9,29 triliun.
Tiga sektor berkontribusi paling besar yakni IDX-Trans 2,60%, IDX-Finance 2,04%, dan IDX-Property 0,89%.
Saham-saham top gainers LQ45:
- PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik 5,79% ke Rp 1.920
- PT Bank Jago Tbk (ARTO) naik 5,21% ke Rp 8.075
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 4,65% ke Rp 6.750
Saham-saham top losers LQ45:
- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 4,15% ke Rp 2.540
- PT barito Pacific Tbk (BRPT) turun 1,71% ke Rp 860
- PT Sara Menara Nusantara Tbk (TOWR) turun 1,24% ke Rp 1.195
Sementara itu, bursa saham Asia-Pasifik lebih tinggi pada hari ini karena investor menantikan laporan inflasi AS untuk bulan Agustus.
Baca juga: IHSG Sesi I Rabu Terseret Bursa Asia-Pasifik, Turun 0,57 Persen ke Level 7.192
Nikkei 225 Jepang naik 0,29% dan indeks Topix naik 0,27%. Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,38%.
Kospi Korea Selatan naik 2,14% setelah kembali diperdagangkan setelah liburan Senin dan Kosdaq melonjak 2,09%.
Shanghai Composite China Daratan naik 0,23%. Sedangkan Shenzhen Component bertambah 0,516%.
Indeks Hang Seng di Hong Kong sedikit berubah pada awal perdagangan. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,51%.
Inflasi utama di AS diperkirakan akan menurun pada bulan Agustus, menurut survei Dow Jones.
Tetapi inflasi inti, tidak termasuk energi dan makanan, diproyeksikan akan meningkat. Headline CPI diperkirakan akan mencapai 8%, dibandingkan dengan 8,5% di bulan Juli. (Yudho Winarto)