Ekonom Aviliani Ajak Stakeholder Bantu UMKM Naik Kelas dan Jadi Mitra
Jumlah UMKM di tahun 2021 telah mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8.572,89 triliun.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Aviliani menilai usaha mikro kecil menengah (UMKM) memegang peran penting bagi perekonomian Indonesia.
Data pada Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan, jumlah UMKM di tahun 2021 telah mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8.572,89 triliun.
Tenaga kerja yang terserap sektor ini mencapai 97 persen dari total tenaga kerja pada tahun 2022 serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi.
"Namun dari jumlah yang begitu besar belum banyak UMKM yang naik kelas bahkan tidak berkembang," kata Aviliani usai meluncurkan podcast show bertajuk “Kupas Bisnis ala Aviliani season kedua di Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Baca juga: Pertamina Bantu 455 UMKM Binaan Go Global, Ini Strateginya!
Aviliani mengapresiasi langkah pemerintah yang mendorong instansi pemerintah dan BUMN membeli produk UMKM.
"Ini merupakan langkah positif untuk menggerakan pasar domestik. Tinggal bagaimana pelaku UMKM terus meningkatkan mutu dan selalu berinovasi sehingga pasarnya semakin besar,” kata Aviliani.
Beranjak dari latar belakang tersebut, Inspigo kembali meluncurkan podcast show bertajuk “Kupas Bisnis ala Aviliani” season kedua.
Baca juga: LPEI Dorong Pelaku UMKM Dapat Bersaing di Pasar Global
“Tujuan dari podcast ini adalah agar banyak usaha bisa saling belajar satu dengan lainnya, memotivasi orang jadi pebisnis dan kaum profesional pun dapat memahami bagaimana mereka bekerja dengan memiliki jiwa pebisnis sehingga dapat membuat perusahaan untung,” ujar Aviliani.
Episode pertama di season kedua ini sudah dapat didengar secara ekslusif di aplikasi inspigo pada 5 September 2022 lalu.
Inspigo atau yang disebut inspiration on the go merupakan sebuah media atau platform berupa aplikasi dan menyediakan konten audio podcast yang menyajikan berbagai topik seputar pengetahuan, motivation dan skills.
Kupas bisnis ala Aviliani season 2 terdiri dari 5 episode yang mewawancarai 5 UMKM yang unik dengan skil-skil menarik yang bisa dipelajari oleh pendengar Inspigo untuk diterapkan di dunia kerja mereka.
Baca juga: BBM Naik, Pemerintah Diminta Beri Bantuan ke Nelayan dan Petani hingga UMKM
Episode pertama menampilkan Eko Sulistyanto pemilik Warung Tuman.
“Ada skil-skil yang bisa dipelajari pada episode ini yakni creativity, bagaimana orang memanfaatkan medsos sebagai media promosi dengan kekuatan narasi, lalu ada originality dimana warung ini menawarkan menu makanan unik yang berasal dari resep warisan keluarga," kata Dita Guritno, Co-founder & Chief of Content Inspigo.
Di episode kedua akan ada Wahyuni dari Omocha Toys yang menjelaskan keunikan dan rahasia dalam menjalankan bisnis mainan anak edukatif selama 15 tahun tips cara bersaing di era serba digital.
“Ada skil active learning yang bisa dipelajari yakni selalu belajar secara aktif untuk bisa relevan dengan zaman dan kebutuhan konsumen,” jelas Dita.
Ada inspirasi menarik juga dari Dominique Alexander pendiri startup Semaii di episode 3.
Dominique yang berlatar belaklang desain interion menjalankan bisnis pertanian (microgreens) dengan sistem teknologi Controlled Environment Agriculture (CEA).
Ada skil Complex Problem Solving yang bisa dipelajari yakni mengatasi masalah yang sering dihadapi dalam dunia bisnis. Lalu ada Technology Use yakni melihat dan memanfaatkan penggunaan teknologi untuk investasi di masa depan.
Hendi RS dengan Westbike Messenger Service akan mengisi episode keempat.
Di episode ini akan dijelaskan bagaimana Hendi menjalankan bisnis jasa kurir yang ramah lingkungan dengan menggunakan sepeda sebagai alat transportasnya.
Di episode terakhir ada Jasmyne Oei dan Erin Zulviana dari Sepiring Indonesia.
Di tengah jenis oleh-oleh yang hanya begitu-beitu saja, Sepiring Indonesia hadir dengan inovasi produk yang berbeda daripada yang lainnya, salah satunya dalam bentuk piring.