Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kementerian Pertanian Siapkan Tiga Strategi Hadapi Ancaman Krisis Pangan Global

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan tiga strategi untuk menghadapi ancaman krisis pangan global

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kementerian Pertanian Siapkan Tiga Strategi Hadapi Ancaman Krisis Pangan Global
dok. Kementan
Tanaman Sorgum. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan tiga strategi untuk menghadapi ancaman krisis pangan global. Antara lain melakukan substitusi komoditi impor melalui pemanfaatan sumber daya tanaman lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Misalnya, mengganti gandum dengan sorgum. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto 
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ancaman krisis pangan global turut membayangi keberlanjutan produksi pertanian di Indonesia.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan tiga strategi untuk menghadapinya.

“Jadi Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) sedari awal punya strategi baru untuk menghadapi krisis pangan global. Ada tiga (strategi), yaitu pertama, peningkatan kapasitas produksi melalui menekan inflasi,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Fadjry Djufry dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Kementan Ajak Petani Sumut Maksimalkan KUR untuk Modal Usaha

Strategi kedua, yaitu melakukan substitusi komoditi impor melalui pemanfaatan sumber daya tanaman lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Misalnya, mengganti gandum dengan sorgum. 

“Jadi, kalau kita tidak bisa (menanam) gandum, tanamlah sorgum. Kalau kita tidak ada tebu, tanamlah yang lain, misalnya aren. Jadi, kami ingin menyiapkan kebutuhan itu sesuai yang ada di kita. Apa potensi yang paling memungkinkan untuk kita, kami akan dorong,” katanya. 

Strategi ketiga, kata Djufry, meningkatkan kapasitas ekspor. Menurut Djufry, Indonesia memiliki beberapa komoditi lokal yang dilirik pasar dunia, seperti sarang burung walet dan porang. “Ini sudah banyak pelakunya. Nilai jualnya cukup memadai, petani tertarik mengembangkan,” katanya. 

Selain tiga strategi di atas, Kementan juga selalu menerapkan teknologi pada sektor pertanian untuk mendukung inovasi-inovasi baru, termasuk pengembangan varietas padi yang tahan terhadap perubahan iklim.  

Baca juga: Kementan dan IRRI Riset Bersama Varietas Padi dengan Vitamin A Tinggi

Berita Rekomendasi

“Alhamdulillah melalui Litbang Pertanian, rata-rata kami menyiapkan benih sumber tiga tahun terakhir 216.000 ton. Bahkan di 2021 ini hampir 400.000 ton benih sumber. Ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bibit di atas 10 juta hektare luas lahan kita,” katanya. 

Sementara itu Perwakilan International Rice Research Institute (IRRI) untuk Indonesia, Hasil Sembiring, menilai positif langkah pemerintah Indonesia yang cukup masif menerapkan teknologi di sektor pertanian. 

“Kalau bisa produk (pangan) lebih sehat, jadi tidak hanya sekadar makan. Untuk itu perlu riset panjang,” kata Hasil secara terpisah. (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas