Sri Mulyani di HSBC Summit: Ancaman Krisis Iklim Lebih dari Pandemi Covid-19
Dampak akibat perubahan iklim bisa lebih parah dari pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang ini di dunia.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri HSBC Summit 2022 dengan tema "Powering the Transition to Net Zero, Indonesia's Pathway for Green Recovery".
Menurut Sri Mulyani, dampak akibat perubahan iklim bisa lebih parah dari pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang ini di dunia.
"Perubahan iklim merupakan ancaman global nyata yang telah jauh menjangkau sosial, ekonomi, dan lebih signifikan dapat mempengaruhi bahkan lebih dari pandemi Covid-19," ujarnya dalam acara HSBC Summit 2022, Rabu (14/9/2022).
Baca juga: Ekonom: Jemput Bola Calon Investor Perlu Diimbangi Perbaikan Iklim Investasi
Dia menilai diskusi pada HSBC Summit hari ini adalah tentang bagaimana secara global dapat kolektif mencapai target ambisius untuk mencapai nol emisi karbon atau zero net emission.
"Kita semua sadar bahwa perubahan iklim atau mungkin lebih tepat disebut krisis iklim terus menjadi ancaman besar bagi sistem keuangan, ekonomi, kemanusiaan kita, dan cara hidup kita," katanya.
Baca juga: HSBC Summit 2022 Dorong Indonesia ke Jalur Pemulihan Ekonomi Hijau
Sri Mulyani menjelaskan, laju emisi gas rumah kaca juga terus meningkat secara eksponensial, dengan adanya peningkatan suhu yang sekarang semakin cepat.
"Artinya, dunia tidak menghindari ambang baru ancaman perubahan iklim, yaitu pemanasan sebesar 1,5 derajat celcius dari sejak zaman revolusi industri," pungkasnya.