Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Internasional Inggris, James Duddridge mengkonfirmasi kehadiran di Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Perdagangan, Investasi dan Industri G20 di Bali pada 22- 23 September 2022.

Duddrige dalam pernyataannya menyatakan pertemuan ini memberikan kesempatan bagi untuk bertemu mitra dagang utama Inggris seperti Indonesia, India, para anggota CPTPP, dan Amerika Serikat. 

Selain itu, Inggris juga akan memanfaatkan forum ini untuk mengusung isu-isu yang menjadi prioritas dalam perdagangan multilateral.

Baca juga: Mendag Zulhas Minta Mahasiswa UMJ Mampu Berkompetisi di Kancah Internasional

“Pertemuan ini adalah sebuah kesempatan untuk bekerjasama dengan mitra-mitra kami dalam prioritas perdagangan Inggris seperti reformasi WTO dan terciptanya perdagangan yang bebas dan adil," kata Duddrige, Rabu (21/9/2022).

Menteri Duddridge dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan untuk membahas hubungan bilateral kedua negara pasca diluncurkannya Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama Inggris-Indonesia (JETCO) yang ditandatangani pada Februari tahun ini. 

Melalui JETCO, kedua negara sepakat untuk mengambil langkah-langkah konkrit untuk memfasilitasi peningkatan perdagangan dalam sektor pertumbuhan hijau serta makanan dan minuman. 

"Dengan Menteri Perdagangan Indonesia Bapak Zulkifli Hasan untuk membahas bagaimana kedua negara bisa semakin meningkatkan hubungan perdagangan yang saat ini sudah bernilai hampir 3 miliar poundsterling per tahun,” ujarnya.

Baca juga: Bappenas Tuntaskan G20 Development Meeting, Pengamat: Penting untuk Hadapi Tantangan Pembangunan

Agenda utama pemerintah Inggris adalah menitikberatkan komitmen untuk mendukung perdagangan yang bebas dan adil, pasar yang terbuka, dan melawan gangguan pasar. 

Duddridge menyatakan, sebagai anggota G20 yang aktif, efektif, dan kolaboratif, Inggris berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan mitra-mitra perdagangan demi mencapai pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang-peluang baru di seluruh Inggris.