Inflasi Minggu Ketiga September 2022 Mendekati 6 Persen, Imbas Kenaikan Harga BBM
Laju inflasi Indonesia di minggu ketiga September 2022 ini hampir mencapai 6 persen terpicu oleh kenaikan harga BBM.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju inflasi Indonesia di minggu ketiga September 2022 ini hampir mencapai 6 persen terpicu oleh keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak) jenis Solar dan Pertalite awal bulan ini.
Hasil survei terbaru Bank Indonesia (BI) menyatakan, inflasi di minggu ketiga September 2022 mencapai 5,89 persen secara year on year YoY.
Berdasarkan Survei Bank Indonesia, inflasi pada pekan ketiga bulan September 2022 berada di sekitar 5,89 persen year on year (yoy).
"Berdasarkan survei pemantauan harga, inflasi pada pekan ketiga September 2022 sudah naik menjadi 5,89% year on year," kata Gubernur BI Perry Warjiyo kepada media, Kamis (22/9/2022).
Perry mengatakan, peningkatan harga BBM ini mau tak mau akan menyundut inflasi. Dampaknya akan terasa dalam tiga bulan ke depan, dengan dampak yang paling terasa adalah pada bulan September 2022.
Kenaikan harga BBM pada bulan ini langsung mengerek inflasi harga diatur pemerintah (administered price) atau akan ada dampak langsung.
Baca juga: Inflasi Tahun 2022 Berpotensi Tembus 6 Persen Karena Harga BBM Bersubidi
Selain itu, pemerintah juga mengerek tarif angkutan seiring peningkatan harga BBM, sehingga dampak tidak langsung (second round impact) juga berarti ada di September 2022.
Sedangkan hingga akhir tahun 2022, dampak yang akan dirasakan hanya second round impact.
Dengan demikian, diharapkan dampak inflasi dari peningkatan harga BBM ini akan berangsur turun hingga akhir tahun 2022.
Baca juga: India Larang Ekspor Beras, Inflasi Pangan Bisa Meroket, Waspadai Dampaknya ke Indonesia
"Setelah bulan-bulan itu, kenaikan inflasi tidak akan besar dan akan makin melandai. Harapannya, pada paruh kedua tahun 2023, inflasi akan kembali ke kisaran sasaran BI," tambah Perry.
Secara keseluruhan, peningkatan harga BBM ini akan menambah inflasi di sepanjang tahun 2022 sebesar 1,8% hingga 1,9%.
Dengan demikian, Perry memperkirakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada akhir tahun 2022 akan lebih dari 6% yoy.
Laporan Reporter Bidara Pink | Sumber: Kontan