Masih Minim, Penyerapan Tenaga Kerja Bagi Penyandang Disabilitas di Sektor Formal Harus Dioptimalkan
Aaat ini tenaga kerja disabilitas yang berhasil ditempatkan dalam sektor tenaga kerja formal baru sekitar 2.851 orang atau sekitar 1,2 persen.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan memiliki peran penting dalam mendukung ekonomi rumah tangga maupun kontribusinya bagi perekonomian nasional.
Karena itu, PT Danareksa (Persero) kembali menggelar pelatihan bisnis UMKM untuk perempuan dengan tema Program Berdaya Bersama Sahabat Perempuan Difablepreneur, apalagi saat ini masih penyerapan tenaga kerja penyandang disabilitas terbilang masih rendah.
Bekerja sama dengan Yayasan Menembus Batas, kali ini pelatihan yang diadakan di Yogyakarta, 27-29 September 2022, diikuti perempuan penyandang disabilitas.
Corporate Secretary PT Danareksa (Persero) Putu Dewika mengatakan, program berdaya Bersama Sahabat Perempuan Difablepreneur ini memberikan berbagai pelatihan wirausaha, mulai dari Business Model Workshop dan Validasi Masalah serta Konsumen hingga Branding, Marketing, dan Finance.
Baca juga: Tenaga Kerja Terampil RI di Korea Selatan Meningkat, Kemlu Ungkap Penyebabnya
“Danareksa melalui Srikandi Danareksa sangat aktif berperan dalam pemberdayaan perempuan dan sebanyak 93 pegawai Danareksa merupakan perempuan, kami juga menyadari peran perempuan yang sangat besar terhadap perkembangan perusahaan, tidak terkecuali perempuan penyandang disabilitas,” ucap Dewika, dikutip Jumat (30/9/2022).
Dia menegaskan pasca pandemi Covid-19, semua orang beradaptasi kembali termasuk para penyandang disabilitas yang memiliki UMKM (difablepreneur)
“Kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para peserta tentang pengaruh kondisi ekonomi saat ini dengan dunia usaha, cara merancang produk yang unggul, digital marketing, hingga optimasi media,” tutur Dewika.
“Ke depan, kami berharap dapat menyelenggarakan kegiatan serupa dengan skala yang lebih besar bekerja sama dengan komunitas difablepreneur lainnya,” sambungnya.
Data Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan bahwa saat ini tenaga kerja disabilitas yang berhasil ditempatkan dalam sektor tenaga kerja formal baru sekitar 2.851 orang atau sekitar 1,2 persen.
Sedangkan total jumlah penyandang disabilitas di Indonesia tercatat sebanyak 23 juta, di mana 4,9 juta diantaranya merupakan generasi muda di usia produktif.
Untuk itu penyerapan tenaga kerja untuk penyandang disabilitas masih harus terus dioptimalkan.
Masih kurangnya akses dan kesempatan yang diberikan kepada mereka merupakan beberapa alasan rendahnya partisipasi mereka di sektor tenaga kerja.
Keterbatasan fisik penyandang disabilitas seringkali menjadi penghalang karena dianggap sebagai bentuk ketidak-mampuan.
Padahal, penyandang disabilitas juga mampu untuk menghasilkan karya dan berkontribusi.
Ketua Yayasan Menembus Batas Nicky Claraentia Pratiwi menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada PT Danareksa (Persero) atas kepedulian dan kesempatannya untuk bekerja sama memfasilitasi pelatihan bisnis UMKM bagi disabilitas perempuan.
“Semoga dengan adanya pelatihan ini, difablepreneur dapat semakin berkembang dan semakin banyak penyandang disabilitas yang terinspirasi untuk berkarya. Kami juga berharap stigma dari mayoritas masyarakat bahwa keterbatasan dari segi fisik sebagai bentuk ketidak-mampuan dapat dipatahkan,” harap Nicky.