Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Makin Tertekan ke Level Rp15.427 per Dolar AS, Pengamat Pasar Uang: Pelemahan Masih Berlanjut

Masih tingginya angka inflasi di AS, The Fed kemungkinan besar masih akan menaikkan suku bunga, sebagai upaya untuk menjinakkan inflasi.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Rupiah Makin Tertekan ke Level Rp15.427 per Dolar AS, Pengamat Pasar Uang: Pelemahan Masih Berlanjut
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di tempat penukaran uang di Jakarta. Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp15.427 pada Jumat (14/10/2022) sore. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp15.427 pada Jumat (14/10/2022) sore.

Sebelumnya pada Kamis (13/10/2022), nilai tukar rupiah di level Rp15.361

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi sebelumnya telah memprediksi, pelemahan rupiah masih akan terus berlanjut.

Pelemahan rupiah dikarenakan pasar masih menyoroti sejumlah faktor eksternal dan internal.

Baca juga: Pimpinan JPMorgan: Inflasi Tinggi Picu Kenaikan Suku Bunga Amerika Serikat di Atas 4,5 Persen

Untuk faktor eksternal, kondisi pasar terpengaruh sentimen jatuhnya indeks dolar terhadap sebagian besar mata uang, meskipun masih dalam level yang tinggi dalam perdagangan yang bergejolak.

"Awalnya (dolar AS) melonjak, menyusul laporan inflasi AS yang lebih panas dari perkiraan, karena beberapa investor menganggap respons awal pasar terhadap data itu berlebihan," ucap Ibrahim dalam analisanya, Jumat (14/10/2022).

BERITA REKOMENDASI

Dengan masih tingginya angka inflasi di AS, The Fed kemungkinan besar masih akan menaikkan suku bunga, sebagai upaya untuk menjinakkan inflasi.

Sementara itu untuk faktor internal, perekonomian Indonesia masih dihantui situasi yang mencekam.

Mulai dari inflasi yang tinggi, isu pertumbuhan upah, kerawanan energi dan pangan, risiko iklim, dan fragmentasi geopolitik.

Diketahui, perang di Ukraina terus memperburuk keamanan pangan global dan krisis gizi dengan harga energi, makanan, dan pupuk yang tinggi dan tidak stabil; kebijakan perdagangan yang membatasi dan gangguan rantai pasokan.

Dengan adanya berbagai faktor sentimen yang disebutkan, nilai tukar rupiah pekan depan diproyeksikan masih mengalami fluktuasi, dan cenderung melemah.


"Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.410 hingga Rp15.460," pungkas Ibrahim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas