Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan, Bunga KPR BTN akan Ada Penyesuaian?
Haru Koesmahargyo mengatakan suku bunga acuan merupakan referensi bagi bank untuk menetapkan tingkat suku bunga simpanan, maupun suku bunga kredit
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melakukan kenaikan suku bunga acuan menjadi 4,25 persen.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Haru Koesmahargyo mengatakan suku bunga acuan merupakan referensi bagi bank untuk menetapkan tingkat suku bunga simpanan, maupun suku bunga kredit.
“BI rate adalah sebuah reference yang merupakan dinamika yang wajar di dunia perbankan. Bagaimana perbankan menanggapi ini? Tentu kita melihat BI rate adalah satu komponen, masih ada komponen lain yaitu, likuiditas, dan persaingan,” kata Haru seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/10/2022).
Baca juga: Laba Bersih Tumbuh 50 Persen, BTN Kantongi Keuntungan Rp2,28 Triliun di Kuartal III 2022
Haru mengatakan, jika ketiga faktor itu muncul bersamaan, maka tentunya perbankan akan melakukan penyesuaian.
Meski demikian, penyesuaian yang dilakukan tidak serta merta, tentunya dilakukan secara bertahap.
“Jadi kalau ketiganya sudah muncul bersamaan, ya kita sesuaikan. Suku bunga simpanan akan kita naikkan, itu pasti. Hanya, waktunya tidak serta merta. Ini sudah kita lakukan untuk beberapa tenor. Untuk deposito kita naikkan, tabungan tidak ya,” jelas dia.
“Jadi, suku bunga BI akan ditransmisikan ke suku bunga kredit. Secara singkat, dampaknya tentu suku bunga (kredit) yang juga akan meningkat,” tambah Haru.
Di sisi lain, Haru mengungkapkan bahwa sebelumnya BTN sudah memberikan banyak diskon untuk KPR, seperti dalam rangka hari kemerdekaan, dan juga dalam rangka ulang tahun BTN. Sekarang, dengan kenaikan suku bunga BI, tentunya diskon akan diperpendek.
“Sekarang kita sesuaikan dan kita perpendek masa diskon tersebut. Sama sebenernya, ini supaya menyeimbangkan antara biaya bunga KPR tinggi tapi juga menyeimbangkan dengan permintaan KPR,” lanjutnya.
Sebagai informasi, kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir September 2022 mencapai Rp 256,48 triliun.
Baca juga: Percepat Penyelesaian Sertifikat, BTN Gandeng Kementerian ATR/BPN
Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal lII-2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 140,97 triliun tumbuh 8,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 129,97 triliun.
Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 6,4 persen menjadi Rp 87,11 triliun pada kuartal III tahun 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 81,87 triliun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BI Rate Naik 4,25 Persen, Bunga KPR BTN Ikut Naik?"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.