Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BPS: Proses Pendataan Regsosek Cukup Kompleks, Kami Lakukan dari Pintu ke Pintu

BPT telah mendata beberapa orang yang tidak memiliki tempat tinggal atau tunawisma hingga anak buah kapal berbendera Indonesia.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in BPS: Proses Pendataan Regsosek Cukup Kompleks, Kami Lakukan dari Pintu ke Pintu
HO
Ilustrasi pendataan masyarakat. Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan transformasi data menuju Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) seluruh penduduk Indonesia untuk mendukung reformasi sistem perlindungan sosial. 

"Pendataan kami (para petugas Regsosek), sebelum melakukan tugas sudah dilakukan pelatihan dulu. Sehingga, harapannya petugas yang lebih dari 400 ribu tersebut bersama-sama melakukan pendataan dengan sudah dibekali oleh konsep dan definisi," ucapnya.

Jangkau Semua Warga

Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas Maliki menyampaikan pendataan Regsosek menjadi bekal pemerintah menjangkau seluruh penduduk di Indonesia.

Baca juga: BPS Turunkan 400 Ribu Petugas untuk Pendataan Regsosek 

Menurut Maliki, Regsosek menjadi suatu sistem dan basis data kependudukan yang mencakup profil, kondisi sosial dan ekonomi, serta tingkat kesejahteraan penduduk.

Adanya program pendataan ini diharapkan dapat membuat pembangunan nasional lebih terfokus pada kebutuhan masyarakat.

"Tentunya sangat baik dalam mencegah inefisiensi anggaran (belanja) akibat kurangnya data yang berkualitas," kata Maliki.

Dia berharap Regsosek dapat menjadi instrumen mendorong dan menyadarkan masyarakat untuk melakukan gerakan perubahan yang positif.

Berita Rekomendasi

Selain itu juga, Regsosek dapat mengidentifikasi generasi muda sebagai kelompok yang membutuhkan dukungan dan memerlukan sentuhan perubahan.

"Di sinilah Regsosek berperan menjadi pendukung, katalis dan enabler bagi semua, termasuk pemerintah dan kaum muda, dalam pencapaian cita-cita bangsa yang sejahtera adil dan bermartabat," kata Maliki.

Saat ini 50 persen generasi produktif berasal dari generasi muda yang akrab terhadap dunia internet dan media sosial maka kejelasan penggunaan big data menjadi sangat penting.

"Big data memiliki peran penting dalam pengambilan kebijakan strategis dalam berbagai bidang," imbuh Maliki. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas