Inflasi Oktober 5,7 Persen, IHSG Langsung Terkoreksi 0,65 Persen
Pada perdagangan sesi pertama, sebanyak 326 saham turun, 188 saham naik, dan 178 saham stagnan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terkoreksi0,65 persen atau 46,239 poin ke level 7.052,651 pada perdagangan sesi pertama, Selasa (1/11/2022).
Sebanyak 326 saham turun, 188 saham naik, dan 178 saham stagnan. Total volume perdagangan 13,23 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 7,66 triliun.
Sebanyak delapan indeks sektoral menekan IHSG. Tiga sektor paling dalam penurunannya yakni IDX-Energy 1,67%, IDX-NonCyc 1,26%, dan IDX-Finance 1,14 persen.
Saham-saham top losers LQ45:
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 5,67%
- PT Bank Jago Tbk (ARTO) turun 4,51%
- PT Medco Energi International Tbk (MEDC) turun 4,33 persen.
Saham-saham top gainers LQ45:
- PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik 8,36%
- PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 4,48%
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik 3,88%
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Oktober 2022 mencapai 5,71% secara tahunan atau year on year (yoy). Inflasi ini mengalami penurunan 0,24% dari imflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 5,95% yoy.
Baca juga: Harga Bensin Penyumbang Terbesar Laju Inflasi Oktober 2022
“Kalau September lalu inflasi kita 5,95% yoy, pada Oktober 5,71% yoy,” tutur Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/10).
Setianto mengatakan, tekanan inflasi yang terlihat melemah ini tertinggi disumbang oleh beberapa komoditas seperti bensin, tarif Angkatan dalam kota, tarif kendaraan antar kota dan tarif kendaraan online, serta bahan bakar rumah tangga.
Laporan Reporter: Siti Masitoh, Yudho Winarto | Sumber: Kontan