Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini ditutup melemah di posisi Rp15.646, Rabu (2/11/2022).

Sebelumnya pada Selasa (1/11/2022) sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.627

Jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda melemah 19 poin.

Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah utamanya masih disebabkan adanya sentimen wacana kenaikkan suku bunga Bank Sentral AS, alias The Fed.

"Indeks dolar stabil di sekitar 111 pada hari Rabu, dengan beralih ke kesimpulan pertemuan Federal Reserve di kemudian hari," ucap Ibrahim dalam analisanya, Rabu (2/11/2022).

"Sementara bank secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps), pasar akan mengawasi setiap indikasi dari Fed ketika berencana untuk mengurangi nada hawkishnya," sambungnya.

Ibrahim melanjutkan, pelemahan nilai tukar rupiah dinilai tidak terlalu dalam.

Baca juga: Senin Pagi Rupiah Melemah ke Level Rp 15.574

Hal ini terbantu rilis data PMI Manufaktur Indonesia pada Oktober 2022 tercatat masih berada dalam zona ekspansif sebesar 51,8, laju ekspansif dalam 14 bulan berturut-turut.

Sedangkan, output produksi juga masih dalam tren ekspansif sejalan dengan indikator kapasitas produksi dari hasil survey Bank Indonesia yang naik mendekati level pra-pandemi pada kuartal III-2022. 

Meski demikian, pemerintah bersama otoritas terkait harus tetap mengantisipasi berbagai risiko global yang akan mempengaruhi neraca perdagangan dan perekonomian secara umum.

Baca juga: Rupiah Masih Berpotensi Melemah di Pekan Depan, Ada di Level Rp 15.600 per Dolar AS

Dengan adanya faktor tersebut, ke depannya fluktuasi nilai tukar rupiah masih akan terjadi.

Untuk besok (3/11/2022) rupiah diprediksi cenderung melemah ke level Rp15.700.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.630 hingga Rp15.700," pungkasnya.