Ekonom UI Nilai Sinergi Pemerintah dan Swasta Bisa Percepat Swasembada Gula
Semua unit bisnis gula di PTPN Group akan dipisah dari perusahaan induknya (spin off) untuk kemudian dikonsolidasikan ke dalam Sugar Co.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom FEB Universitas Indonesia Eugenia Mardanugraha, menilai sinergi pemerintah dan swasta langkah efektif mempercepat target swasembada gula konsumsi pada 2028.
Dirinya optimistis dengan pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara atau Sugar Co merupakan perusahaan khusus gula gabungan dari beberapa unit bisnis PTPN Group.
“Saya kira langkah awal dengan membentuk perusahaan khusus gula dari unit-unit bisnis PTPN Group yang ada itu sudah baik. Ke depan tinggal bagaimana hitungan bisnisnya dan selanjutnya menawarkannya kepada investor,” kata Eugenia, Senin (14/11/2022).
Baca juga: Erick Thohir: Kementerian BUMN Dorong Swasembada Gula
Sama seperti upaya perbaikan besar-besaran terhadap BUMN, Eugenia melihat pembenahan terhadap PTPN Group juga sedang dilakukan.
Pembentukan holding gula Sugar Co merupakan salah satu langkah awal penting.
Semua unit bisnis gula di PTPN Group akan dipisah dari perusahaan induknya (spin off) untuk kemudian dikonsolidasikan ke dalam Sugar Co.
Konsolidasi dilakukan agar perusahaan fokus mengelola bisnisnya dengan baik.
Eugenia mengatakan, Sugar Co akan diminati investor atau swasta setelah data-data lengkap dan rencana bisnisnya akurat.
Dengan begitu, kebutuhan modal untuk perluasan lahan, pengelolaan lahan tebu, revitalisasi pabrik baru dengan teknologi canggih bisa terpenuhi.
“Jika Sugar Co berhasil meningkatkan produksi gula, maka tidak hanya swasembada pangan yang dicapai, tetapi juga mampu menambah produksi bahan baku industri dan energi. Sekarang yang penting harus fokus terlebih dahulu pada perbaikan manajemen dan strategi bisnis,” terangnya.
Ke depan, industri gula tidak hanya akan menciptakan kemandirian pangan, tetapi juga memberikan pengaruh positif bagi perekonomian secara luas.
Tebu yang diolah bisa menghasilkan etanol, yang merupakan BBM ramah lingkungan.
Baca juga: Bakal Ada Perpres Percepatan Swasembada Gula, Ini Kata Anggota DPR dan Akademisi
Dengan begitu, transisi energi baru terbarukan (EBT) yang dicanangkan pemerintah dapat terwujud dengan baik. Bahkan dalam jangka panjang bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM.