Jadi Pembicara di Forum B20, Begini Pesan Peraih Piala Oscar Anne Hathaway
Dalam pidatonya, Anne Hathaway mengungkapkan pendapatnya mengenai isu kesetaraan gender di beberapa negara saat ini.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Aktris Anne Hathaway didapuk menjadi pembicara dalam perhelatan puncak pertemuan Business 20 (B20) di Bali hari ini, Senin (14/11/2022).
Peraih piala Oscar tersebut hadir sebagai perwakilan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu UN Women Goodwill Ambassador.
Melansir dari Tribunnews.com, B20 merupakan bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Baca juga: Hadir di Puncak B20, Jokowi Ajak Australia Produksi Baterai Mobil Listrik di Indonesia
Aktris berusia 39 tahun itu tidak hadir langsung di Bali untuk datang ke salah satu rangkaian acara G20 Kepresidenan Indonesia, namun ia hadir secara virtual dan memberikan pidato berdurasi kurang lebih 20 menit.
Dalam pidatonya, Anne Hathaway mengungkapkan pendapatnya mengenai isu kesetaraan gender di beberapa negara saat ini. Pemeran The Princess Diaries itu menyoroti terbatasnya hak dan kebebasan perempuan di beberapa sektor kehidupan.
"Posisi kami, perempuan, jauh dari angka aman. Kontribusi, partisipasi, dan kepemimpinan wanita sering tidak dihargai. Hak dan kebebasan untuk wanita memperoleh hidup yang normal dalam pekerjaan, pendidikan, dan pilihan atas tubuhnya sendiri seolah dirampas hingga saat ini," kata Anne Hathaway.
Anne menambahkan, beberapa penyebabnya justru akibat peraturan perundang-undangan dari pemerintah sendiri dan kemungkinan butuh waktu 300 tahun lagi untuk mencapai kesetaraan gender, yang dia rasa adalah waktu yang terlampau lama untuk mencapai kesetaraan ini.
Selain itu, Anne Hathaway juga membahas pentingnya kedudukan perempuan di era krisis pandemi Covid-19.
Baca juga: Hadir di Event B20 Mengenakan Batik Bomba, Elon Musk Sebut Indonesia Miliki Masa Depan yang Cerah
"Pandemi memberikan dampak yang besar dan menyakitkan bagi kita semua, terlebih untuk wanita. Jutaan wanita kehilangan pekerjaan pada 2020. Jumlah wanita yang kehilangan pekerjaan itu bertumbuh lebih cepat dibandingkan laki-laki yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi," ungkap aktris kelahiran 1982 ini.
Anne juga menyebut peran ilmuwan perempuan pertama yang menemukan vaksin Covid-19, Sarah Gilbert, serta menyinggung peran beberapa kepala negara perempuan dalam kepemimpinannya untuk menerapkan sistem pertahanan di sektor kesehatan dan ekonomi negaranya.
"Sebagai pemimpin negara, wanita juga memberikan kita contoh bagaimana sebuah terobosan yang efektif untuk bertahan di masa pandemi. Sementara, waktu demi waktu berlalu dan kita tidak menemukan kesetaraan dalam nilai wanita dan kepemimpinannya," tambahnya.
Terakhir, Anne mengajak pemerintah dan pebisnis di Forum B20 untuk menyediakan posisi strategis bagi wanita di jantung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi.
"Saya mendesakmu untuk menyediakan posisi strategis bagi wanita di jantung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi. Mereka bisa mengatur dan mengatasi semuanya dengan efektif, seperti yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Prioritaskan seluruh wanita untuk semua hal-hal baik," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.