BI Catat Utang Luar Negeri Indonesia Senilai Rp6.141 Triliun di Kuartal III-2022
Bila dikoreksi lebih detail, posisi angka tersebut turun dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 403,6 miliar dolar AS.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia hingga kuartal III-2022 tercatat sebesar 394,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Jika dikonversi ke dalam Rupiah, angka tersebut setara Rp6.141 triliun (asumsi kurs Rp15.563 per dolar AS).
Bila dikoreksi lebih detail, posisi angka tersebut turun dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 403,6 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, perkembangan ULN Indonesia disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta.
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Rp 5.944 Triliun di Triwulan II-2022
“Secara tahunan, posisi ULN triwulan III 2022 mengalami kontraksi sebesar 7,0 persen (yoy/year on year), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 2,9 persen (yoy),” ucap Erwin, (15/11/2022).
Dirinya kembali melanjutkan, khusus untuk ULN Pemerintah pada Agustus 2022, tercatat mengalami tren penurunan.
Posisi ULN Pemerintah pada kuartal III-2022 sebesar 182,3 miliar dolar AS, lebih rendah dari posisi kuartal sebelumnya sebesar 187,3 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 11,3 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya yang sebesar 8,6 persen (yoy).
Salah satu penyebab penurunan ULN Pemerintah disebabkan oleh perpindahan investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN domestik seiring dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Sementara, posisi ULN swasta pada kuartal III-2022 tercatat sebesar 204,1 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar 207,7 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 2,6 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya yang sebesar 0,1 persen (yoy).
Baca juga: Bangkrutnya Sri Lanka Jadi Alarm Pemerintah Indonesia, Ekonom Singgung soal Utang Luar Negeri RI
Dengan demikian, lanjut Erwin, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
"ULN Indonesia pada triwulan III 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,1 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 31,8 persen," ucap Erwin.
"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,4 persen dari total ULN," pungkasnya.