Harga Gas Melonjak 130 Persen, Inflasi Inggris pada Oktober Tembus 11,1 Persen
Di samping itu, ONS mengungkapkan bahwa harga gas telah melonjak 130 persen dan harga listrik naik 66 persen sepanjang tahun lalu.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Inflasi Inggris telah melaju ke level tertinggi dalam kurun waktu 41 tahun terakhir, didorong oleh melonjaknya harga energi, makanan, dan transportasi di tengah krisis biaya hidup yang memburuk.
Dilansir dari Aljazeera, Kamis (17/11/2022) kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan bahwa indeks harga konsumen (CPI) Inggris mencapai 11,1 persen pada Oktober, yang merupakan level tertinggi sejak 1981. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, CPI Inggris menyentuh angka 10,1 persen.
Adapun, tagihan bahan bakar domestik meroket lebih jauh meskipun harga energi yang ditetapkan oleh pemerintah Inggris telah membeku karena pasar menghadapi dampak baru dari invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Oktober 2022, Inflasi Amerika Serikat Mencapai 7,7 Persen
“Kenaikan harga gas dan listrik mendorong inflasi utama ke level tertinggi selama lebih dari 40 tahun, meskipun ada jaminan harga energi,” kata Grant Fitzner, kepala ekonom ONS.
Di samping itu, ONS mengungkapkan bahwa harga gas telah melonjak 130 persen dan harga listrik naik 66 persen sepanjang tahun lalu.
“Harga makanan dan biaya transportasi juga mendorong inflasi lebih tinggi,” kata ONS.
Invasi Rusia ke Ukraina
Seperti diketahui, perang yang berlangsung di Ukraina juga telah membuat inflasi melonjak ke level tertinggi dalam beberapa dekade di seluruh dunia, memicu gejolak ekonomi dan memaksa bank sentral utama menaikkan suku bunga.
Baca juga: Inflasi Melonjak, Ribuan Pekerja di Yunani Melakukan Aksi Mogok Kerja Minta Kenaikan Upah
“Merebaknya kasus Covid-19 dan agresi Putin ke Ukraina telah mendorong inflasi di Inggris dan di seluruh dunia,” kata Jeremy Hunt, Menteri Keuangan Inggris.
Untuk menekan tingginya inflasi, Bank of England (BoE) telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin menjadi 3 persen pada awal bulan ini dan memperingatkan ekonomi Inggris mungkin terdampak resesi panjang hingga pertengahan 2024.