Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonomi Thailand Bangkit, Melesat 4,5 Persen di Kuartal Ketiga 2022

Ekonomi Thailand selama kuartal ketiga 2022 tumbuh 4,5 persen secara tahunan.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ekonomi Thailand Bangkit, Melesat 4,5 Persen di Kuartal Ketiga 2022
Hanny Naibaho/Unsplash
Suasana malam di Pattaya City, Thailand. Ekonomi Thailand selama kuartal ketiga 2022 tumbuh 4,5 persen secara tahunan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK –  Ekonomi Thailand selama kuartal ketiga 2022 mencatatkan lonjakan pertumbuhan sebesar 4,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), angka tersebut jadi yang tertinggi selama lebih dari setahun terakhir.

Dewan Pengembangan Ekonomi Nasional dan Sosial Thailand (NESDC) pada Senin (21/11/2022) menjelaskan, lonjakan ekonomi di negaranya terjadi setelah pemerintah pusat mencabut aturan lockdown atau pembatasan wilayah.

Dengan kebijakan baru ini tingkat konsumsi masyarakat serta sektor pariwisata perlahan mengalami kebangkitan, dimana konsumsi swasta naik 9,0 persen, serta sektor pendapatan pariwisata Thailand melesat sebanyak 1.497 persen dari tahun sebelumnya menjadi 4,38 miliar.

Kondisi tersebut yang kemudian membuat pertumbuhan ekonomi kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) Thailand terdorong naik sebesar 1,2 persen, melesat lebih tinggi dari ekspektasi NESDC yang hanya mematok 0,9 persen, sebagaimana yang dilansir dari Reuters.

“Siklus rebound Thailand masih berlanjut, karena percepatan pemulihan pariwisata akan membantu mengimbangi tantangan dari perlambatan perdagangan global dan kenaikan suku bunga,” kata Krystal Tan, ekonom di bank Thailand ANZ.

Meskipun kinerja tersebut tumbuh positif, namun bila dibandingkan dengan besaran pertumbuhan ekonomi beberapa negara ASEAN seperti Indonesia , Filipina , Malaysia , hingga Vietnam pertumbuhan  ekonomi Thailand masih tergolong rendah.

Baca juga: PM Thailand Menyerukan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan di Tengah Ketegangan Geopolitik

Berita Rekomendasi

Ini karena tingkat inflasi negara gajah putih telah mencapai level tertinggi di kisaran 6,41 persen (yoy), akibat terdampak gejolak pasar global. 

Masalah itu bahkan membuat Bank of Thailand terpaksa menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan November, guna meredam percepatan inflasi.

“Risiko utama termasuk pertumbuhan ekonomi global yang lebih lambat dari perkiraan dan volatilitas di pasar keuangan global karena bank sentral utama terus menaikkan suku bunga untuk mengurangi tekanan inflasi yang masih tinggi,” ujar Danucha Pichayanan, kepala NESDC.

Baca juga: Bertemu Presiden Asian Development Bank, Jokowi Diskusikan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Walau masih melambat namun NESDC tetap optimis bawa pertumbuhan ekonomi Thailand akan meningkat di kuartal selanjutnya, mengingat saat ini Thailand masih mengalami lonjakan wisatawan asing hingga mencapai 10,2 juta pengunjung, naik sekitar 428.000 dari tahun lalu.

Jumlah tersebut diperkirakan kembali meningkat sebesar 23,5 juta orang pada 2023 mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas