Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Percepat Transisi Energi Secara Berkelanjutan, Grup Barito Pacific Sinergi dengan PLN

Kedua anak usaha Barito Pacific menandatangani nota kesepahaman bersama dengan Grup PLN untuk mengurangi jejak karbon dan mengurangi emisi

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Percepat Transisi Energi Secara Berkelanjutan, Grup Barito Pacific Sinergi dengan PLN
istimewa
Dua anak usaha Barito Pacific menandatangani nota kesepahaman bersama dengan Grup PLN untuk mengurangi jejak karbon dan mengurangi emisi gas buang dari kegiatan operasional, beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup Barito Pacific mendukung upaya pemerintah dalam melakukan transisi energi secara berkelanjutan.

Di sela-sela acara B20 Summit di Bali baru-baru ini, dua anak usaha Barito Pacific yaitu Star Energy Geothermal dan Indo Raya Tenaga menyampaikan upayanya dalam mencapai transisi energi untuk masa depan.

Kedua anak usaha Barito Pacific menandatangani nota kesepahaman bersama dengan Grup PLN untuk mengurangi jejak karbon dan mengurangi emisi gas buang dari kegiatan operasional.

Baca juga: PLN Berhasil Dapatkan Lelang Pembangunan PLTB dengan Tarif Terendah Sepanjang Sejarah

Star Energy Geothermal bekerja sama dengan PLN terkait penggunaan electric vehicle di seluruh area operasionalnya, dimana PLN akan menyediakan charging station untuk mempermudah pengisian baterai.

Sementara itu, Indo Raya Tenaga bekerja sama dengan PLN Enjiniring untuk melakukan studi bersama terkait potensi pengunaan amonia hijau sampai 60 persen dalam coal-firing.

Agus Salim Pangestu, Presiden Direktur Barito Pacific menyampaikan, sebagai salah satu perusahaan energi di Indonesia, Barito Pacific berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah Indonesia dalam transisi energi.

Berita Rekomendasi

"Kami menyambut baik kolaborasi bersama dengan Grup PLN ini, sebagai langkah nyata dalam mewujudkan prinsip transisi energi yang adil atau just energy transition di mana setiap pemangku kepentingan dan penerima manfaat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam peta jalan transisi energi," kata Agus dalam keterangannya, Senin (21/11/2022).

Hendra Tan, Group CEO Star Energy Geothermal menyampaikan, perusahaan menerapkan operasional secara hijau dan ramah lingkungan yang harapannya dapat menjadi contoh praktik yang baik bagi yang lain.

"Kami akan mengganti kendaraan operasional di seluruh area operasional unit pembangkit kami di Wayang Windu, Salak, Darajat dan di kantor pusat Jakarta menjadi electric vehicle tanpa emisi.

Baca juga: Terus Realisasikan Kolaborasi Global, PLN Kembangkan Energi Bersih Bersama ACWA Power

Hal ini tentunya tidak akan terwujud tanpa dukungan dari PLN dalam penyediaan charging station di lokasi-lokasi tersebut," paparnya.

Peter Wijaya, Presiden Direktur Indo Raya Tenaga mengatakan, kolaborasi Indo Raya Tenaga bersama PLN Enjiniring ditujukan untuk mempelajari kemungkinan teknis penggunaan amonia hijau sebesar 60% di Pembangkit Ultra Super Critical (USC) Jawa 9 & 10 dan ini adalah pertama kali di Indonesia.


Penggunaan ammonia hijau di atas 20% pada pembangkit listrik, kata Peter, dimungkinkan karena Jawa 9 &10 adalah pioneer dalam penerapan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) satu-satunya di Indonesia yang berfungsi mengkonversi emisi pembakaran batu bara ataupun ammonia berupa nitrogen oksida menjadi air dan nitrogen murni.

"Studi ini diharapkan akan semakin mengukuhkan posisi pembangkit Jawa 9 & 10 sebagai pembangkit USC-SCR yang ramah lingkungan dan siap menjadi pembangkit yang berbahan bakar energi bersih dalam program transisi energi bersih," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas