Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Susun Neraca Institusi Terintegrasi Indonesia, BPS Gandeng BI hingga IMF

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, dalam penyusunan Neraca Institusi Terintegrasi (NIT) Indonesia bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI).

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Susun Neraca Institusi Terintegrasi Indonesia, BPS Gandeng BI hingga IMF
TRIBUNNEWS/REYNAS ABDILA
Kepala BPS Margo Yuwono menyatakan, dalam penyusunan Neraca Institusi Terintegrasi (NIT) Indonesia bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, dalam penyusunan Neraca Institusi Terintegrasi (NIT) Indonesia bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI).

Serta dukungan penuh dari Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai penyedia data utama.

"Selama penyusunan NIT, BPS juga dibantu oleh International Monetary Fund (IMF) dan Australia Bureau of Statistic (ABS) dalam bentuk technical assistant dan berbagai workshop," ujar Kepala BPS Margo Yuwono di Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Margo menjelaskan, NIT sendiri merupakan muara dari framework data makro yang terintegrasi, komprehensif, dan koheren.

Baca juga: BPS Catat Jumlah Pengangguran di Indonesia Meningkat Jadi 8,42 Juta Orang

Oleh sebab itu, kolaborasi dan kerja sama antar instansi dalam penyusunan NIT tersebut harus tetap dijaga dan terus diperkuat.

Adapun harmonisasi dan konsistensi data makro ekonomi dalam NIT, pertama adalah konsistensi data Produk Domestik Bruto (PDB) dari tiga sisi pendekatan yakni dari produksi, pengeluaran, dan pendapatan.

Berita Rekomendasi

"Kedua, konsistensi NIT institusi pemerintah dengan Government Finance Statistic atau GFS yang rilis oleh Kementerian Keuangan," kata Margo.

Selanjutnya, yang ketiga NIT dengan Monetary Financial Statistic (MFS) yang dirilis oleh Bank Indonesia, dan keempat yaitu konsistensi NIT dengan Balance of Payment (BOP) yang dirilis Bank Indonesia.

"Upaya harmonisasi ini merupakan langkah untuk menjaga konsistensi dari berbagai sumber data, dalam rangka menjamin kualitas data atau ekonomi Indonesia. Alhamdulillah berkat kerja sama dan kolaborasi sangat baik tahun ini, di pagi hari yang indah ini akhirnya NIT Indonesia berhasil diluncurkan untuk pertama kalinya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas