Pasar Properti 2023 Diprediksi akan Kembali Hadapi Tantangan: Kenaikan Suku Bunga dan Ancaman Resesi
Marine Novita mengatakan, ancaman ini diprediksi akan berdampak terhadap pasar properti, salah satunya adalah kenaikan suku bunga
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus menaikkan suku bunga acuannya yang kini di level 5,25 persen sebagai langkah antisipasi lembaga moneter dalam menghadapi ancaman resesi pada tahun depan.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com mengatakan, ancaman ini diprediksi akan berdampak terhadap pasar properti, salah satunya adalah kenaikan suku bunga.
Dampak lainnya, kata Marine, bank diperkirakan akan lebih selektif dalam memberikan pinjaman pembiayaan, termasuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA).
Baca juga: Di Tengah Kenaikan Suku Bunga, Industri Ritel Modern Tetap Alami Pertumbuhan pada Kuartal III 2022
"Hingga akhir Agustus, kenaikan suku bunga acuan ini belum terlihat berpengaruh pada suku bunga KPR dan KPA di pasar. Meski demikian, suku bunga KPR dan KPA berpeluang naik menjelang akhir tahun," papar Marine dalam keterangannya, Rabu (23/11/2022).
Melihat kondisi tersebut, Marine menilai situasi pasar properti pada 2023 akan kembali menghadapi tantangan.
"Bayang-bayang resesi dan kenaikan suku bunga global akan membuat penjual atau penyedia suplai hunian berhati-hati dalam membuat keputusan," ujar Marine.
"Sekali lagi, outlook pasar properti hunian pada 2023 akan bergantung pada kebijakan Pemerintah dalam menjaga situasi ekonomi nasional," sambung Marine.
Terkait tahun ini, Marine melihatbpasar properti nasional menunjukkan tren yang terus membaik, karena kenaikan harga properti meningkat lebih pesat dibanding tahun sebelumnya, demikian pula dengan permintaan pasar.
"Sejumlah kebijakan pemerintah, mulai dari pelonggaran protokol kesehatan jelang Hari Raya Idul Fitri 2022 serta suku bunga Bank Indonesia yang terus ditahan pada 3,5 persen dalam satu setengah tahun terakhir menjadi salah satu faktor penting yang menjaga optimisme pasar properti di tanah air," kata Marine.
Baca juga: BI Kembali Naikkan Suku Bunga, Analis Ungkap Jenis Instrumen Investasi yang Cocok Buat Investor
Data Rumah.com mencatat pencarian properti sepanjang 2022 didominasi oleh pencarian properti kelas menengah atas, dengan harga mulai dari Rp 1 miliar yaitu sebesar 56 persen dari total pencarian properti di Rumah.com.
Jumlah ini naik sebesar satu persen dari kuartal sebelumnya dan naik dua persen dibandingkan kuartal III 2021.