Uni Eropa Usulkan Batas Harga Gas 275 Euro Per MWh
Uni Eropa mengusulkan batas harga gas untuk blok tersebut pada 275 euro per megawatt-hour untuk derivatif bulan depan di bursa Belanda.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL - Eksekutif Uni Eropa (UE) mengusulkan batas harga gas untuk blok tersebut pada 275 euro per megawatt-hour untuk derivatif bulan depan di bursa Belanda sebagai patokan Eropa untuk perdagangan gas alam, Selasa (22/11/2022)
Gagasan membatasi harga gas telah memecah belah negara-negara UE selama berbulan-bulan.
Para diplomat Uni Eropa menyatakan tingkat yang diusulkan pada Selasa kemungkinan tidak mendapat persetujuan dari menteri energi ke-27 negara anggota blok itu ketika memperdebatkannya pada pertemuan Kamis (24/11/2022).
"Kami mengusulkan untuk menetapkan batas atas harga gas TTF (Title Transfer Facility) untuk melindungi orang-orang dan bisnis kami dari kenaikan harga yang ekstrem," kata komisaris energi Uni Eropa Kadri Simson, yang dikutip dari Reuters.
Jika disetujui oleh negara-negara UE, batas harga tersebut akan berlaku selama satu tahun mulai 1 Januari.
Namun, batas harga tersebut akan berlaku jika kontrak melampaui level itu, dan pada saat yang sama perbedaan antara batas dan harga gas alam cair (LNG) global melebihi 55 euro selama 10 hari perdagangan berturut-turut, tambah Simson.
Uni Eropa selama berbulan-bulan menghadapi perdebatan mengenai bagaimana mengatasi lonjakan harga gas.
Hal itu dipicu oleh invasi militer Rusia ke Ukraina. Rusia selama ini merupakan produsen energi utama untuk pasar Eropa.
Uni Eropa juga menghadapi tentangan pembatasan harga dengan alasan bisa menyebabkan peningkatan konsumsi, mempersulit pengadaan, dan memicu risiko hukum terkait terhadap kontrak yang ada.
Baca juga: Harga Gas Melonjak 130 Persen, Inflasi Inggris pada Oktober Tembus 11,1 Persen
Simson mengatakan mekanisme itu "dirancang dengan hati-hati agar efektif, sementara tidak membahayakan keamanan pasokan kami, berfungsinya pasar energi UE, dan stabilitas keuangan".
Komisaris energi Uni Eropa ini juga mengatakan batas harga tersebut bukan intervensi peraturan untuk mengatur pasar gas pada tingkat yang rendah secara artifisial.
Baca juga: Cegah Resesi, 27 Pimpinan Negara Kembali Lakukan Pertemuan untuk Menurunkan Harga Gas di Eropa
Sebaliknya, itu adalah "mekanisme upaya terakhir untuk mencegah, dan jika perlu, mengatasi episode harga gas yang berlebihan yang tidak sesuai dengan tren harga global".
Para diplomat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan batas harga yang diusulkan kemungkinan akan mengecewakan mayoritas negara Uni Eropa yang telah menuntut pembatasan selama berbulan-bulan, dan gagal meredakan kekhawatiran dari sekelompok kecil negara anggota yang kuat, yang dipimpin oleh Jerman, yang menentang intervensi.
Seorang diplomat dari kelompok yang mendukung pembatasan tersebut mengatakan, mereka memperkirakan batas bawah sekitar 150-180 euro per megawatt hour (MWh) dan pembatasan tersebut akan diaktifkan beberapa kali dalam setahun.
Baca juga: Harga Gas di Eropa Melonjak 30 Persen Setelah Rusia Tutup Kembali Aliran Pipa Nord Stream
"Jika tidak, kita akan memiliki batasan di atas kertas yang dalam praktiknya tidak akan pernah berhasil," kata diplomat yang terlibat dalam negosiasi UE.
Pada 11 November, Belgia, Yunani, Italia dan Polandia mengancam akan memblokir serangkaian langkah baru Uni Eropa untuk meredakan krisis energi yang akut karena mereka marah atas batas harga gas yang tidak termasuk dalam proposal terperinci, kata para diplomat.
Keempat negara itu mengatakan pada pertemuan utusan nasional untuk Uni Eropa, bahwa mereka menginginkan proposal komprehensif mengenai pembatasan tersebut dari eksekutif Komisi Eropa Uni Eropa sebelum 24 November, menurut empat sumber diplomatik.
Jika tidak, mereka tidak akan menyetujui seluruh paket tindakan untuk mendapatkan persetujuan, yang juga mencakup peluncuran pembelian gas bersama oleh Uni Eropa dan mempercepat prosedur perizinan untuk sumber energi terbarukan.
Komisi Eropa, yang menyusun undang-undang UE untuk disetujui oleh negara-negara anggota, berjanji untuk mengajukan garis besar batas harga gas pada pertemuan 24 November.
Ketidaksepakatan tersebut melemahkan respon UE terhadap krisis energi akut, yang terkait dengan perang Rusia melawan Ukraina dan mendorong rekor inflasi tertinggi di blok tersebut, yang kini menghadapi risiko resesi sebelum sempat pulih sepenuhnya dari pandemi Covid-19.